Kabupaten Semarang, suaragardanasional.com | Di Dusun Plakaran, Desa Karanganyar, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, seorang petani bernama Bapak Giman berhasil membuktikan bahwa budidaya bawang merah dapat sangat menguntungkan. Di wilayah yang sebelumnya belum banyak petani menanam bawang merah ini, Bapak Giman sukses memanen 4,5 ton bawang merah kering dari lahan seluas 4.000 meter persegi hanya dalam waktu 60 hari.
Ini adalah kali ketiga Bapak Giman menanam bawang merah di lahan tersebut. Untuk penanaman kali ini, ia menggunakan 4,5 kwt bibit bawang merah varietas Bima. Keberhasilan panen ini tidak lepas dari pengelolaan lahan yang baik dan perawatan tanaman yang intensif.
Proses budidaya diawali dengan pembuatan bedengan, yaitu gundukan tanah setinggi 30 cm dengan selokan sedalam 30 cm di antaranya. Bedengan dibuat memanjang sekitar 20 meter dengan lebar 50 cm. Total ada 12 bedengan yang dibuat. Tujuan pembuatan bedengan ini adalah untuk memastikan drainase yang baik saat penyiraman.
Pemilihan bibit bawang merah yang berkualitas juga menjadi kunci keberhasilan. Sebelum ditanam, ujung bibit dipotong ("disunat" dalam bahasa Jawa) dan ditanam dengan jarak antar tanaman sekitar 15 cm. Untuk lahan seluas 4.000 meter persegi, setelah dikurangi sepertiga bagian untuk selokan, dibutuhkan 4,5 kwt bibit bawang merah dan 4,5 kwt pupuk.
Perawatan tanaman dilakukan setiap hari, termasuk pengamatan terhadap perkembangan tanaman dan pengendalian hama. Jika ditemukan hama, penyemprotan insektisida segera dilakukan untuk mencegah kerusakan tanaman.
Dengan perawatan yang tepat, bawang merah dapat dipanen dalam waktu 50-60 hari. Pada panen kedua sebelumnya, dengan luas lahan dan jumlah bibit yang sama, Bapak Giman berhasil memanen 4,5 ton bawang merah kering. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi petani lain di sekitar Tumtang untuk mulai membudidayakan bawang merah.
Budidaya bawang merah terbukti sangat menguntungkan. Dengan masa panen yang relatif singkat, yaitu hanya 2 bulan, petani dapat memperoleh hasil yang signifikan. Diharapkan semakin banyak petani di wilayah Tuntang yang tertarik untuk menanam komoditas ini.(BP)