Gubernur Ahmad Luthfi Kagumi RA Kartini: Jadikan Motivasi Pendidikan

 

Jepara, suaragardanasional.com | pada  Saat menggelar dialog dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat Jepara di Pendopo RA Kartini Selasa (4/3-2025) malam, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengaku mengagumi RA Kartini.  


Hal tersebut  diungkapkan saat menjelaskan tentang prioritas yang akan dilakukan, utamanya saat menguraikan prioritas infrastruktur pendidikan. “Saya tadi baru saja mengunjungi ruang pingitan RA Kartini bersama Bupati dan Wakil Bupati Jepara. 

 

“Beliau bukan saja sebagai sosok yang memperjuangan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan, tetapi perannya sangat besar dalam dunia pendidikan di Indonesia baik gagasannya maupun langkahnya mendirikan sekolah perempuan pertama di Indonesia,” ungkap Ahmad Luthfi.


Karena itu ia berharap pendidikan di Jepara dan bahkan di Jawa Tengah dapat maju dan menghasilkan sumber daya manusia unggulan yang memiliki daya saing.  “Jadikan beliau sebagai inspirasi dan segaligus motivasi untuk mengembangkan pendidikan di Jepara. Sebab di tengah keterbatasannya ia dapat melahirkan gagasan-gagasan besar yang bermanfaat bagi bangsanya,” pinta Ahmad Luthfi.


Saat ia berbicara seputar pendidikan, ia juga menanggapi usulan dari Ketua Muslimat Jepara Ny. Aini yang mengeluhkan tentang minimnya gaji guru madrasah. “Sungguh memprihatinkan. Karena itu  menjadi komitmen saya untuk meningkatkan kesejahteraannya. Kini kita sedang di godog skema  dan besarannya,” ujarnya.


Bertemu Gubernur Jateng, Yayasan Peluk Jepara Ajukan Sejumlah Usulan Pelestarian Seni Ukir 

Turut hadir dalam dialog Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama Ketua Umum Yayasan Pelestari Ukir Jepara (Yayasan Peluk Jepara)  Hadi Priyanto menyampaikan  sejumlah usulan terkait pelestarian ukir Jepara yang mulai ditinggalkan kalangan muda.

Dialog yang berlangsung di Pendopo RA Kartini Jepara Selasa (4/3-2025) malam ini dihadiri pula oleh Forkopimda Jepara, mantan Bupati Jepara Ahmad Marzuqi,  Sekda Jepara Edy Sujatmiko,  sejumlah Kepala OPD Pemerintah Provinsi Jateng, Kepala OPD dilingkungan Pemkab Jepara, dan Camat se Kabupaten Jepara.


Dalam kesempatan tersebut  Hadi menguraikan persoalan ancaman pelestarian ukir Jepara sebab tidak lagi menarik kalangan muda untuk menekuni kerajinan ini. “Seni ukir telah semakin ditinggalkan pewarisnya,” terangnya.


Karena itu  Yayasan Peluk Jepara mengusulkan ada intervensi dan insentif bagi anak-anak muda agar mau belajar mengukir di SMKN 2 Jepara, khususnya program studi Kriya Kayu. “Insentif ini sebagai penghargaan bagi anak-anak muda  yang bersedia  melanjutkan warisan budaya leluhurnya,” terangnya. Insentif ini berupa1 set pahat untuk tiap siswa, tambahnya.


Disamping itu seni ukir juga harus mulai dikenalkan ditingkat SD dan SMP, tambah Hadi Hal lain yang diusulkan oleh Hadi Priyanto adalah dukungan Gubernur Jawa Tengah terhadap wacana menjadikan Seni Ukir  sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia,  melalui penetapan Unesco. “Jika dapat menjadi warisan budaya takbenda dunia, maka otomatis pemerintah pusat dan masyarakat  internasional akan memberikan perhatian,” terangnya.  


Yayasan Peluk Jepara juga minta dukungan terhadap penetapan Hari Ukir Nasional yang telah di deklarasikan tahun 2022. “Ini menjadi momentum agar semua fihak termasuk  masyarakat terus berusaha untuk melestarikan seni ukir sebagai identitas budaya bangsa  maupun sumber daya ekonomi masyarakat,” pungkasnya. Oleh sebab itu sanbgat diperlukan peta jalan pelestyarian seni ukir, tambahnya.


Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi  menyambut baik dan sepakat seni ukir yang merupakan kekayaan budaya Jepara dan bahkan Indonesia harus dilestarikan. “Karena itu tentu kami akan memberikan dukungan,” tegasnya.

Soal Jalan Rusak, Ini Janji Gubernur Jateng

JEPARA  Dalam dialog Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi bersama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Jepara,  di Pendopo RA Kartini Selasa (4/3-2025) malam, jalan rusak menjadi aduan peserta dialog. Juga soal pupuk bersubsidi, bansos yang tidak adil, kesejahteraan nelayan, gaji guru madrasah,  serta pelestarian seni ukir Jepara.


Pada kesempatan ini ini Gubernur Jawa Tengah didampingi Bupati Jepara Witiarso Utomo dan wakilnya  M. Ibnu Hajar. Hadiri juga mantan Bupati Jepara Ahmad Marzuqi, Ketua MUI, Forkopimda, Sekda Jepara serta para kepala OPD dilingkungan Pemprov Jateng dan Kabupaten Jepara.


Terkait dengan kerusakan jalan Ahmad Luthfi memastikan bahwa semua kerusakan jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan selesai perbaikannya 15 hari lagi. Disamping itu semua Kabupaten dan Kota mendapatkan bantuan Rp. 30 milyar untuk perbaikan jalan.


“Harapan saya  sebelum lebaran semua perbaikan jalan baik milik provinsi maupun kabupaten kota  harus selesai. Sebab Jawa Tengah  menjadi lintasan utama arus mudik,” tegasnya. Sedangkan perbaikan permanen akan dibicarakan  setelah lebaran.  


Gubernur juga memastikan, sebagai wakil pemerintah pusat ia menjadi jembatan dengan seluruh rakyat Jawa Tengah yang jumlahnya 38 juta. “Saya menjadi jembatan program Bapak Presiden dan memastikan semuanya berjalan di Jawa Tengah,” tegasnya. Saat retret di Magelang,  semua Bupati / Walikota di Jawa Tengah telah  berkomitmen untuk menjaga stabilitaswilayah  dan perekonomian daerah hingga antarkan masyarakat  Jateng yang lebih sejahtera


Disamping jalan, Ahmad Lutfi juga memastikan infrastruktur  pendidikan, pertanian, dan infrastruktur SDM akan menjadi prioritas. “Sekolah yang rusak akan diperbaiki. Juga pembangunan saluran irigrasi baik primer, tersier maupun sekunder akan dikerjakan secara bertahap,” tegasnya. 


Secara khusus ia menjelaskan untuk pengerukan muara sungai di Jawa Tengah  yang mengalami pendangkalan sehingga sangat mengggu mobilitas nelayan saat ini telah dianggarkan dana sebesar Rp. 70 miliar. Sedangkan di  Jepara akan dikembangkan   tambak nila salin sekitar 15 ribu ha. “Harapannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.


Sementara pada akhir sesi tanya jawab saat diskusi Bupati Jepara Witiarso Utomo menegaskan komitmennya untuk mendukung sepenuhnya kebijakkan  program program Gubernur Jawa Tengah dalam mensejahterakan masyarakat. Namun Witiarso Utomo  juga menyampaikan permintaan agar mendapatkan tambahan bantuan untuk infrastruktur sebesar Rp. 45 miliar. “Sementara efesiensi yang dilakukan sebesar Rp. 75 milyar,” terang Witiarso Utomo saat diskusi.


(Hani K)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top