𝙂𝙚𝙣𝙚𝙧𝙖𝙨𝙞 𝙢𝙪𝙙𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙥𝙚𝙣𝙙𝙤𝙗𝙧𝙖𝙠 𝙠𝙚𝙗𝙖𝙣𝙜𝙠𝙞𝙩𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙣𝙜𝙨𝙖

 

Semarang, suaragardanasional.com | Ungkapan "Anak polah bopo kepradah" yang berarti perbuatan anak bisa berimbas pada orang tua, memang memiliki korelasi dengan "Kebo nyusu gudhel", yang menggambarkan kondisi ketika yang lebih tua justru belajar dari yang lebih muda. Kedua ungkapan ini mencerminkan hubungan antara generasi muda dan tua dalam kehidupan sosial masyarakat.


Kegiatan Posyandu Remaja yang diinisiasi oleh Karang Taruna Remaja Dusun Banyuurip, Desa Delik, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang merupakan langkah nyata dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul dari tingkat desa. Ini sejalan dengan upaya menciptakan generasi yang tidak hanya sehat secara fisik tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan kebanggaan terhadap daerah asalnya.


Melalui Posyandu Remaja, para pemuda diajak mengenali diri, lingkungan, dan masyarakat, terutama dalam hal menjaga kesehatan. Pola hidup sehat sejak dini akan berdampak besar pada kehidupan sosial ke depan. Bukan hanya soal tinggi dan berat badan, tetapi juga tentang membangun kebiasaan hidup yang baik, kebersamaan, dan gotong royong.

Di era media sosial, kegiatan semacam ini juga bisa menjadi inspirasi bagi kelompok lain untuk melakukan hal serupa. Dengan berbagi cerita dan pengalaman melalui platform digital, semangat berkreasi dan membangun komunitas sehat bisa semakin meluas.


Langkah seperti ini patut diapresiasi karena tidak hanya meningkatkan kesadaran kesehatan, tetapi juga memperkuat identitas dan kebersamaan dalam masyarakat. Bagaimana kegiatan ini dikembangkan ke depan sangat bergantung pada partisipasi aktif seluruh elemen desa, termasuk pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan tentunya generasi muda itu sendiri.(BP)

Tags

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top