Semarang, suaragardanasional.com | Kewirausahaan yg di gencarkan untuk anak sekolah SMA menjadi prioritas institusi sekolah demi menciptakan peluang dan kesempatan berwirausaha bagi anak anak.
Mengenalkan kembali olahan rempah Nusantara, selain manfaat rempah yg bagus bagi tubuh manusia, mengolah sajian dengan bahan baku yg tersedia, mudah didapat, juga mengangkat selebrasi kolaborasi bersama petani dengan hasil taninya.
Hebatnya mengungkap rempah, seperti tak ada habisnya mengangkat budaya leluhur yg termasyur dahulu, kini kembali membahana.
Kegiatan ini dilakukan oleh anak anak SMA negeri 1 Tuntang dengan menggandeng pelaku UMKM di kabupaten semarang.
Budi prasetyawan sebagai penggiat pemberdaya masyarakat, koordinator SDM di UMKM center kabupaten dan founder dr rumah kreasi aig bunda bisa, selain menyampaikan materi workshop, selalu memotivasi anak anak untuk berkreasi sedini mungkin dengan mengolah hasil tani menjadi sajian yg memiliki nilai.
Dengan begitu anak anak berkarya juga mendapatkan profit yg jelas sehingga menambah spirit untuk berkreasi dan berinovasi.
Program kewirausahaan bagi siswa SMA Negeri 1 Tuntang ini menjadi langkah strategis dalam membangun jiwa wirausaha sejak dini. Dengan fokus pada olahan rempah Nusantara, para siswa tidak hanya belajar mengembangkan produk berbasis kearifan lokal, tetapi juga memahami manfaat kesehatan dari rempah-rempah serta bagaimana mengolahnya menjadi sajian bernilai ekonomi.
Kolaborasi dengan UMKM Kabupaten Semarang serta peran aktif Budi Prasetyawan sebagai penggiat pemberdayaan masyarakat menunjukkan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan sektor usaha. Melalui workshop dan pendampingan, para siswa didorong untuk berinovasi, menciptakan produk dengan nilai jual, serta memahami proses bisnis secara langsung.
Selain menciptakan peluang usaha bagi siswa, kegiatan ini juga berkontribusi terhadap petani lokal dengan memanfaatkan hasil tani mereka secara lebih optimal. Dengan demikian, program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan siswa tetapi juga memperkuat ekosistem ekonomi lokal, menjadikan rempah-rempah sebagai ikon budaya yang terus relevan dan bernilai di era modern. (BP)