Kades Pamotan, A. Maskur Rukani menunjukkan panel surya di atap bangunan
Pamotan, suaragardanasional.com – Sekilas balai desa Pamotan Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang Jawa Tengah ini tampak biasa, seperti balai desa pada umumnya.
Tapi yang membedakan adalah tenaga listrik-nya. Di balai desa ini, mayoritas menggunakan listrik tenaga surya.
Kepala Desa Pamotan, A. Maskur Rukani menjelaskan pihaknya bisa menghemat biaya.
Kalau full listrik PLN, rata-rata membayar Rp 1,2 Juta, sekarang tinggal 350 – 400 ribu per bulan.
“Listrik PLN tetap masih pakai, tapi yang paling dominan difungsikan adalah tenaga surya. Yang jelas, pengeluaran semakin hemat,” tuturnya.
Dengan tenaga surya saat puncak pelayanan di siang hari, mampu mengoperasikan 5 AC, 6 unit komputer, laptop, lampu-lampu listrik di berbagai ruangan.
“Di ruang saya, ruang Sekdes, ruang pelayanan, kalau siang pakai tenaga surya mas. Alhamdulillah lancar selama ini,” imbuh Kades.
Meski kondisi mendung atau hujan sekalipun, daya listrik yang dihasilkan masih mumpuni. Memang agak menurun, apabila dibandingkan ketika cuaca panas. Tapi masih mampu menopang.
“Kalau mendung 300 Watt, biasanya pas panas sampai 2.200 Watt. Sistemnya kan cahaya sinar matahari mas, itu pasokan sumbernya,” terangnya.
Dari sisi perawatan, menurut Kades yang akrab dipanggil Aang ini, sangat mudah. Tiap tahun pihaknya tinggal membersihkan panel surya di atas genteng balai desa, agar tidak tertutup debu. Tujuannya, supaya tangkapan sinar matahari lebih optimal.
“Cukup dilap dengan air. Soalnya kalau tertutup debu agak tebal, akan kurang optimal menangkap sinar matahari,” beber Aang.
Seperangkat piranti tenaga surya di Balai Desa Pamotan ini merupakan bantuan dari Gubernur Jawa Tengah tahun 2022 senilai Rp 150 Juta.
Menurutnya, modal awal yang agak besar, tetapi untuk keberlangsungan kedepan menjadi sangat efektif, ramah lingkungan dan menghemat biaya.
“Sumber matahari insyaallah tidak terbatas, jadi sebenarnya ini prospektif dikembangkan ke tempat-tempat pelayanan publik lainnya dan yang pasti ramah lingkungan,” pungkas Kades Pamotan. (T.Adjie)