Agustina - Iswar Berjaya Di Semarang, Kemenangan Toleransi

KEMENANGAN TOLERANSI : Kampung Pancasila di Genuksari Semarang menggelar syukuran atas kemenangan Paslon Walikota - Wakil Walikota Semarang, Agustina - Iswar. KH Achmad Robani Albar SH MH selaku tuan rumah, menyebut kemenangan Agustina - Iswar adalah Kemenangan Toleransi di ibukota Jawa Tengah. Foto : Hery Setyadi



Semarang,  suaragardanasional.com - Pilkada Kota Semarang mencerminkan kemenangan Bangsa Indonesia tentang toleransi. Paslon Cawali cawawali Kota Semarang Agustina Wilujeng - Iswar yang diusung parpol tunggal PDIP membuktikan, jualan agama di Kota Lumpia ini sudah tidak mempan.


Pluralisme dan nilai toleransi yang di perjuangkan oleh para pejuang NKRI yang digelorakan oleh Gus Dur atau KH Abdurahman Wahid dalam membangun Indonesia yang berasazkan Pancasila masih relevan dan bisa dirasakan di jantung sekaligus ibukota Jawa Tengah yakni Kota Semarang. Hal ini  disampaikan oleh Pendiri Kampung Pancasila pertama di Indonesia yakni Kyai Achmad Robani Albar, SH.MH. 


Robani yang ditemui di sela-sela acara syukuran kemenangan Agustina-Iswar yang dilaksanakan di Markas Kampung Pancasila di Genuksari, Kecamatan Genuk Kota Semarang baru-baru ini.


Hadir dalam acara syukuran tersebut Calon Wakil Walikota Semarang terpilih  H. Iswar Aminudin. Iswar menyampaikan komitmen akan membangun suatu tempat atau kampung percontohan agar Kota Semarang lebih maju dan lebih hebat mirip seperti Kampung Pancasila. Nantinya prototipe kampung semacam ini didesain yang lebih baik lagi dari sarpras dan isi didalam nya seperti space untuk pesan moral, ruang ngaji Pancasila dan lain sebagainya.


Agustina yang jadi anggota DPRD Kota  Semarang selama 5 tahun silam dan anggota DPR RI Fraksi PDIP 10 tahun periode 2014 - 2024. Hingga yang bersangkutan diusung oleh PDIP untuk maju pada Pilwakot Semarang 2024, adalah atas pertimbangan matang, bahwa Kota Semarang adalah ladang persemaian nasionalisme dan toleransi. 


Pada Pilkada 2024, Agustina dicalonkan untuk Walikota  Semarang,  berpasangan dengan Iswar Aminuddin diusung hanya oleh  PDIP. Konfigurasi politik nasional turut mempengaruhi keputusan PDIP yang mencalonkan Agustina - Iswar.


Kyai Robani menambahkan bawa pentingnya hidup di bumi Nusantara ini membagun toleransi dengan saling menghormati sesama umat dan masyarakat agar tercipta negara yang baldatun thoyibatun.


Sebelum Pilwakot digelar, MUI sengaja mengeluarkan fatwa yang berbau politis. Dalam fatwa tersebut disebutkan mat Islam wajib memilih calon pemimpin yang seakidah, amanah, jujur, terpercaya serta memperjuangkan kepentingan syiar Islam.

Fatwa MUI Jateng ini nampaknya sangat politis ditujukan untuk mencegah Agustina- Iswar menang. Goalnya adalah agar umat Islam tak memilih Paslon Agustina - Isrwar yang merupakan paslon satu-satunyanya di Pilkada Jateng yang ada non Muslimnya. Setelah dicecar protes netizen dan masyarakat, MUI  akhirnya mencabut fatwa tersebut.


"Syukurlah rakyat di Semarang tak  mengggubris Fatwa MUI Jateng yang diskriminatif serta  berlawanan dengan UUD itu. Mayoritas rakyat Kota Semarang  tak menggubris Fatwa MUI itu. Pemilih mayoritas di Semarang tetap saja  memilih Agustina- Iswar," papar Robani. 


Data KPU, menunjukkan kemenangan paslon Agustina - Iswar, dengan perolehan suara 60,55%. "Semoga Agustina berjaya dalam melayani rakyat Semarang. Semoga Agustina dan Iswar menjadi walikota dan wakil walikota panutan yang sukses mengelola kota Semarang," tandasnya. (Hery S)

Tags

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top