MBATIK KOLOSAL : Ribuan siswa TK membatik kolosal di Kawasan Wisata Sendang Sikucing Kabupaten Kendal. Kegiatan kolaboratif ini dilaksanakan oleh IGTKI-PGRI dan Sanggar Batik Edisun. Foto : Hery Setyadi
Kendal, suaragardanasional.com - Kawasan Wisata Sendang Sikucing, Kabupaten Kendal heboh, pecah dan riuh oleh ribuan siswa taman kanak-kanak. Bukan sekedar berkunjung ke lokasi wisata di Pantura tersebut, sebanyak 1.503 siswa siswi TK ini dilibatkan sebagai pembatik. Mereka menciptakan karya batik secara kolosal, Kamis (21/11/2024).
Aktifitas yang melibatkan tidak sedikit peserta ini berlangsung meriah dan peserta gembira membatik sesuka hati. Dibawah asuhan Sanggar Batik Edisun, satu persatu peserta diberi arahan untuk berkreasi menuangkan ide di selembar kain. "Kali ini proses pembuatan batik oleh siswa-siswi TK dilakukan secara kolosal, jumlah pesertanya 1.503. Kita latih dan beri tutorial secara praktis dan singkat. Daya pikir anak sangat cepat dan mereka berhasil menciptakan karya mereka sendiri," papar Pimpinan Sanggar Batik Edisun (SBE), Mahsun Saebani.
Pada perhelatan di lokasi wisata ini berkolaborasi dengan Ikatan Guru TK Indonesia, se-Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Ketua IGTKI Nurohmawati SPd, MPd menggagas kegiatan berkarya bagi siswa-siswi TK ini bertujuan untuk meningkatkan skill dan intuisi seni anak-anak. Daya pikir dan daya kreasi anak diwujudkan dengan berkegiatan seni membatik.
Purwati SPd Ketua KKKTK Rowosari menyebutkan peserta antusias mengikuti kegiatan membatik kolosal, karen ada unsur edukasi dan kebersamaan yang terbangun. Pihak sekolah TK mengirimkan peserta atas persetujuan orang tua siswa dan kegiatan kreatif ini didukung penuh, tak sedikit orang tua siswa yang ikut mendampingi dan menyaksikan sendiri bagaimana anak-anaknya membatik.
"Ide brilian anak diwujudkan dengan karya-karya batik yang dibikin dengan konsep Sibori dan Origami khas Jepang Kami dari sanggar telah melaksanakan kegiatan semacam ini di berbagai daerah di Pulau Jawa dan Bali. Edukasi dan Ketrampilan adalah misi utama kegiatan ini," tutur Mahsun Saebani.
Pelaksana lapangan tutorial terdiri dari dua person yakni, Ramidi dan Harjiman. Keduanya telaten mengarahkan cara-cara mengikat kain, melipat kain dan menorehkan pewarna pada bahan kain. Ada unsur ketelitian dan naluri pada anak-anak yang diasah.
Sanggar batik satu ini kerap melakukan edukasi pembuatan batik kepada lembaga pendidikan dengan tujuan untuk mengenalkan batik lebih luas sebagai karya anak bangsa. Kegiatan sanggar pimpinan Mahsun Saebani ini mendorong siswa sekolah untuk lebih kreatif dan mampu memunculkan suatu ide dalam bentuk batik. Pada kegiatan membatik kolosal di Sendang Sikucing layak dicatatkan sebagai sebuah rekor di Museum MURI Indonesia. Dimana ribuan anak membatik kolosal. Setelah batik selesai dibuat, peserta dengan bangga memamerkan karya orisinil mereka kepada guru dan para orang tua yang hadir di lokasi. Hasil pembuatan batik pun bisa dibawa pulang peserta dan menjadi cinderamata pengalaman edukasi yang melekat kapanpun di ingatan mereka. (Hery S)