JEPARA, suaragardanasional.com | Debat ketiga Calon Bupati dan Calon Bupati di pilkada serentak di Kabupaten Jepara telah selesai dilaksanakan. Debat terbuka yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara sepuluh hari menuju hari H yakni tanggal 27 November 2024 yang lebih menyampaikan Visi dan Misi serta program mendatang mengangkat tema “Penyelarasan Pembangunan Daerah dengan Nasional dan Memperkokoh NKRI”.
Acara debat yang digelar di Eat and Meet Resto, Minggu (17/11/2024) sangat meriah sekali karena debat ketiga ini merupakan debat Calon bupati dan Calon wakil bupati yang terakhir sebelum digelarnya kampanye terbuka yang akan berlangsung 22 dan 23 November 2024.
Dari pantauan awak media suaragardanasional.com sub tema debat malam ini meliputi Penguatan kualitas Infrastuktur serta layanan konektivitas transportasi dan informasi, Basis data koperasi, UMKM dan ekonomi kreatif, Pendampingan wirausaha dan formalisasi usaha, Fundamentalisme dan ekstremisme, Moderasi beragama serta Pluralisme, multikulturalisme, dan penguatan nasionalisme juga budaya atau kearifan lokal.
Dari pasangan calon (paslon) nomor dua (02) Witiarso Utomo-M. Ibnu Hajar (Wiwit-Gus Hajar) menawarkan program peningkatan tata kelola pemerintahan yang jujur, bersih, transparan, tangkas melalui sistem digitalisasi karena mengikuti zamannya.
Ketika disinggung soal strategi penguatan ekonomi daerah berbasis koperasi, Witiarso Utomo yang akrab disapa Mas Wiwit ini mengatakan bahwa dirinya akan membenahi usaha kecil mikro menengah (UMKM).
“Kita akan membenahi seluruh UMKM yang ada di Jepara dengan memberikan standarisasi terutama produk untuk para costumer dan mengikuti legalitas,branding,packing juga sampai promosinya”, kata Mas Wiwit.
“Dengan standarisasi produk, UMKM kita akan memiliki daya saing produk yang bagus dan kualitas baik. Selain itu pelatihan untuk UMKM agar mengerti dan paham untuk mengelola keuangan juga sangat penting”, ungkap paslon dengan julukan Mawar ini.
Mas Wiwit dan Gus Hajar Calon bupati dan Calon wakil bupati yang memiliki jargon Mulus ((Maju, Unggul, Lestari dan Relijius) ini akan semakin maju dan menjadi lebih modern sehingga nantinya akan kita sambungkan dengan Bank koperasi agar mendapatkan fasilitas yang baik dari pemerintah daerah.
“Pasar yang jelas, serta digitalisasi koperasi sudah saatnya diaplikasikan di Kabupaten Jepara”, imbuh Wiwit.
Sementara itu, Calon Wakil Bupati M. Ibnu Hajar atau yang akrab disapa Gus Hajar menjawab pertanyaan dari panelis seputar moderasi beragama yang ada di Jepara. Saat ini Desa Plajan dan di Kelurahan Kauman sudah resmi sebagai kampung moderasi beragama
“Langkah straregis moderasi beragama adalah dengan mengedepankan kolaborasi. Kolaborasi di sini bisa dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) serta melibatkan tokoh agama, serta anak-anak muda”, kata Gus Hajar.
“Seperti halnya di Plajan dan di Kelurahan Kauma, di Desa Tempur moderasi beragama sudah berjalan lama. Karena kerukunan di sana dibuktikan dengan adanya dua temmpat ibadah anatar masjid dan gereja yang saling berhadapan”, lanjut politisi PPP tersebut.
Lebih jauh, Gus Hajar mengatakan akan melakukan safari sholat Jumat tiap pekan untuk menggali aspirasi masyarakat terkait kerukunan umat beragama. “Setelah sholat Jumat kita akan shareng dan menyerap aspirasi. Dan program ini bukan hanay untuk umat muslim. Semua agama bisa mengikuti diskusi tiap selesai sholat Jum;at”, pungkas Hajar.
(Hani K)