KREATIF MANFAATKAN ALAM : Warga Desa Wonosari, Bulu, Kabupatem Temanggung gembira kedatangan mahasiswa KKN dari Undip. Mahasiswa mengajari anak-anak dan ibu-ibu di untuk bikin ecoprint ysng diterapkan pada tas kain totebag dengan memanfaatka dedaunan di desa. Foto : Izza/Hery S
Temanggung, suaragardanasional.com - Kreatifitas bisa datang dari mana saja, asal ada kemauan untuk mewujudkannya. Anak-anak di lereng Gunung Sumbing diajarkan bikin tas kain bermotif dedaunan. Karya eksploratif ini memanfaatkan dedaunan yang tumbuh subur di kebun, rumah dan ladang milik warga.
Untuk membikin tas atau totebag bermotif dedaunan, anak-anak dilatih oleh mahasiswa yang menempuh Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Tim II Universitas Diponegoro 2024. Program kerja mahasiswa bertajuk "Pendampingan Pembuatan Tote Bag Ecoprint dengan Memanfaatkan Tanaman di Lingkungan Sekitar."
Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai teknik ecoprint dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam lokal di Desa Wonosari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan keberlanjutan dan pemberdayaan ekonomi lokal, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2024 menginisiasi program pendampingan bagi masyarakat Desa Wonosari serta kepada siswa Sekolah Dasar Wonosari sebagai bentuk metode pembelajaran.
Izza Ayu Maharani mahasiswi yang melaksanakan program, mengaku bahws program ini terinspirasi oleh kekayaan flora lokal yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk ecoprint. Sebuah teknik pewarnaan kain yang ramah lingkungan dan bernilai jual tinggi.
Program kerja kreatif ini terdiri dari beberapa kegiatan utama, diantaranya Pertama, Memberikan penjelasan tentang teknik ecoprint dan manfaatnya. Peserta diajari cara mengekstrak warna alami dari berbagai jenis tanaman.
Kedua, setelah memahami teknik dasar, peserta diajak untuk mempraktikkan pembuatan totebag ecoprint, seperti proses pencetakan pola pada kain. Ketiga, membantu peserta mengidentifikasi tanaman lokal yang potensial untuk ecoprint yang memberikan variasi warna dan motif yang unik.
Program pendampingan ini mendapat respons positif dari masyarakat. Salah satu peserta, Ibu Susanti, mengungkapkan antusiasmenya, "Saya tidak menyangka tanaman di sekitar rumah bisa menjadi bahan baku produk yang begitu menarik dan bernilai jual tinggi," ujarnya.
Selain memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat, program ini juga mendorong pemanfaatan sumber daya lokal yang sebelumnya kurang dimanfaatkan, sehingga menciptakan peluang ekonomi baru yang berkelanjutan.
Pendampingan pembuatan totebag ecoprint oleh mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2024 ini berhasil meningkatkan keterampilan dan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan tanaman lokal. Program ini tidak hanya membantu meningkatkan ekonomi lokal, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Diharapkan, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan diterapkan di berbagai daerah untuk memberdayakan lebih banyak komunitas lebih kreatif dan ekploratif. (Izza/ Hery S)