FESTIVAL LEMBUTAN BANSARI KE-5 DIBUKA : Pj Bupati Temanggung, Drs Hary Agung Prabowo MM dan Ketua DPRD Kabupaten Temanggung menghadiri dan membuka Festival Lembutan Bansari Ke-5 Tahun 2024, Kamis, (1/8/2024) di Bansari, Temanggung. Festival kerakyatan ini merupakan hajatan warga dan petani Bansari atas keberkahan Tuhan Sang Maha Pencipta yang diberikan kepada bumi Bansari lereng Gunung Sindoro. Foto : Fikar/Hery Setyadi
Temanggung, suaragardanasional.com - "Sata Nara Kisma" tiga kata ini menjadi tema utama Festival Lembutan Bansari Ke-5 Tahun 2024. Pj Bupati Temanggung, Drs Hary Agung Prabowo MM dan Ketua DPRD Kabupaten Temanggung, Yunianto SP berduet membuka festival pertembakauan ini. Warga Bansari bebungah, festival yang berlangsung selama tiga hari Jum'at hingga Sabtu (1 s/d 3 Agustus 2024) digadang sebagai hajatnya rakyat.
Agung Prabowo dan Yunianto kompak berpakaian serba hitam dan iket kepala khas Temanggungan. Pakaian ini menyimbolkan kebersamaan dengan rakyat atau petani tembakau. Ribuan warga Bansari, juga kecamatan sekitar mengikuti pembukaan festival dengan Kirab Tumpeng. Agung dan Yunianto beserta tokoh masyarakat Bansari serta warga, lesehan tanpa sekat, mereka berdo'a bersama dan mensyukuri atas karunia Tuhan Sang Pencipta. Bendera Sang Saka Merah Putih dan backdrop panggung Kraton Ngayogyakarta, meneguhkan mereka sebagai kawula trah Mataram yang teguh dibawah NKRI.
Selama tiga hari, Festival Lembutan Bansari Ke-5 diisi dengan atraksi-atraksi seni budaya khas Temanggung. Di hari pertama festival, Jum'at (1/8/2024) selain Kirab Tumpeng, dilanjutkan Tampa Boyong Cacak. Disusul kegiatan di Panggung 1 yang terjalin dengan urusan pertembakauan yakni Sosialisasi Cukai Tembakau, lalu Jamasan Cacak dan Pentas Kesenian. Di Panggung 2, digelar lomba mewarnai, lukis layang-layang dan musik akustik.
"Festival meriah warga Kecamatan ini digelar setiap tahun dan belasan desa di kecamatan tersebut, diberi porsi sebagai panitia secara bergiliran. Hajatan ini adalah wujud syukur warga dan petani Bansari terhadap Tuhan Maha Esa dan Alam Semesta. Semoga berkah dan rejeki senantiasa dilimpahkan di bumi Bansari dan seluruh Temanggung," tutur Kades Candisari, Parwidi atau akrab disapa Kang Ceper.
Event tahunan yang eksotik ini, melibatkan banyak peran warga dan seniman setempat. Bansari adalah wilayah yang kaya budaya tradisional yang lestari dijaga mereka. Budidaya tanaman tembakau adalah benar-benar urat nadi kehidupan di Bansari. Tembakau bagi warga adalah simbol keberlangsungan kehidupan, dengan segala getir dan manisnya cerita yang dialami warga.
Pada hari kedua festival, dipentaskan di Panggung 1 yakni Lomba Senam 13 Desa, Lomba Ngrajang dan Nganjang Mbako, Nglinting dan Susur Bersama. Disusul pentas ketoprak. Sedangkan di Panggung 2 tak kalah menariknya, digelar Lomba Busana Tradisional, Pentas Kesenian, SRP Reunion dan Keroncong Kereta Uap.
Hari ketiganya, di Panggung 1 digeber dari pagi hingga malam hari. Mulai dari Pengukuhan BARES, Performance KKN, Pentas Kesenian, Lomba Hias Gerabah, tampilnya Band Fanada sebagai puncaknya acara yang menghadirkan penyanyi ikonik Woro Widowati.
(Hery S)