Revitalisasi Rasa Kikil Menggoro Menuju Ketagihan

MENGGUGAH SELERA : Pecinta olahan daging kambing berakhir pekan dengan Kikil Menggoro nan menggugah selera. Warung Makan Pinunjung Jinawi Pak Pujo di Pasar Menggoro, Tembarak, Temanggung ini menjadi jujugan pecinta kuliner dari penjuru daerah. Foto-foto : Hery Setyadi


Temanggung, suaragardanasional.com - Berakhir pekan yang menggembirakan bisa ditempuh dengan mengunjungi ikon kuliner lokal. Mendengar menu masakan berbahan daging kambing, yakni Kikil Menggoro, pasti sudah sering disebut banyak orang di Temanggung. Tapi tahu tidak, olahan menu satu ini kini sedang merevitalisasi rasanya.


Tujuannya satu, untuk membikin penikmat Kikil Menggoro ketagihan. Potongan kaki, lidah, kepala daging kambing yang diolah menggugah selera makan di Warung Makan "Pinunjung Jinawi Pak Pujo" yang dulu lengendaris di Pasar Menggoro, Tembarak, Kabupaten Temanggung. Pengelola warung kecil, namun selalu ramai pembeli ini, sast ini adalah Ny. Lilik (65) yang merupakan adik ipar Pak Pujo si pendiri warung yang sudah puluhan tahun buka usaha.


Ny. Lilik menyebut, citra warung yang dikelola keluarga Pak Pujo ini sempat kolaps dalam hal rasa dan pelayanan beberapa tahun lalu, pada saat ditangani pihak lain. Atas nama kecintaan terhadap warung ini, Ny.Lilik memberanikan diri untuk mengembalikan pakem rasa dan taste kikil, rica dan menu masakan lain yang dijajakan di tempat tersebut. "Alhamdulillah, kami sudah bisa mengembalikan ciri khas rasa Kikil Menggoro sesuai hasil masakan pendiri warung. Dan pelanggan sudah kangen dengan rasanya. Kami bahkan akan buka lokasi cabang baru, demi memenuhi ketersediaan tempat makan yang lebih luas," tutur ibu yang ramah dan berperawakan kecil ini.


Para penggila masakan daging kambing yang pernah datang kesini, rata-rata ketagihan untuk balik makan lagi. Kuah kikil yang merah merona, pedas, gurih berbaur dengan aroma khas spicy yang tidak "prengus" layaknya daging kambing. Tekstur daging kambing yang melekat di potongan tulang, begitu lembut dan lunak, bumbunya merasuk. 

Salah satu pelanggan Kikil Menggoro, Muhamad Jafar Khudhori (57) mengaku suka jajan di warung ini karena memori. Satu hal karena memori saat dirinya bertugas sebagai Sekcam Tembarak. Dan hal lain, soal memori rasa masakan kikilnya yang aduhai. "Kikil Menggoro ini betul-betul suatu kearifan lokal yang turut membangun citra Temanggung. Kuliner ikonik ini menyumbangkan cerita tentang Kota Tembakau ke penjuru daerah," ujar pria yang sekarang menjabat Sekretaris Dinpusip Kabupaten Temanggung. 


Ny. Lilik sebagai pengelola warung ditemani oleh putrinya, yang sama-sama ingin melestarikan warisan kuliner leluhur ini tetap eksis. Sudah tak terhitung jumlah penikmat kuliner yang jatuh cinta pada warung ini. "Pelanggan dari luar kota datang kesini bersama keluarga. Kami harus menyajikan pelayanan yang baik dan memberikan masakan yang terbaik. Semoga kesan tentang lezatnya masakan Kikil Menggoro tetap menepi di hati banyak orang," senyum Ny. Lilik. (Hery S)

Tags

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top