DIUSILI : Puluhan baliho balon bupati Temanggung, Heri Ibnu Wibowo (HIW) dirusak orang tak bertanggungjawab. Wibowo menanggapi aksi vandalisme ini, tidak ingin pihaknya terprovokasi. Foto : Hery Setyadi
Temanggung, suaragardanasional.com - Bakal calon bupati yang diusung Partai Gerindra, Heri Ibnu Wibowo (HIW) atau akrab disapa Bowo yang tak lama lagi, dalam hitungan hari, mendeklarasikan diri berpasangan dengan bakal calon wakil bupati dari partner koalisi, yakni PKB, dibuat pusing dengan perusakan baliho dirinya. Sekian hari terakhir, gambar diri Bowo di baliho berbagai ukuran telah dirusak oleh orang tak dikenal.
Jumlah baliho yang dijahili tangan-tangan nakal ini, mencapai ratusan buah yang tersebar di sejumlah titik. Baik yang dipasang di kawasan perkotaan maupun di tepi jalan jalur luar kota seperti Temanggung - Magelang, Bejen, Pringsurat, Kledung-Wonosobo dan lain lokasi. Baliho yang dirusak tidak dirobohkan, pelaku sengaja menyobek baliho berbahan MMT tersebut menggunakan pisau atau cutter.
Balon bupati Wibowo menanggapi aksi vandalisme yang menimpa balihonya ini, memilih santai dan tidak reaksioner berlebihan. Rasa prihatin ada, dan pihaknya sudah menemukan indikasi siapa pelakunya. "Kami tak perlu membalas perlakuan ini (merusak baliho-red). Kami tak mau terprovokasi," ujar Bowo, Sabtu (6/6/2024).
Menanggapi aksi perusakan balihonya tersebut, suami dari Denty Eka Widipratiwi anggota DPD RI ini, justru mengkompilasi potongan video dokumentasi baliho yang dirusak. Klip video tersebut diberi narasi "Biarkan saja, jangan pengaruh provokasi mereka" diselipi lagu remix "Iri Ya Boss".
Baliho Bowo mulai tersebar seantero Temanggung untuk menaikkan elektabilitasnya jelang Pilkada Temanggung 2024. Bowo mendesain balihonya cukup eye catching dengan gambar potret close up dirinya berpose tersenyum dengan dominasi latar belakang warna biru tosca. Tagline Opo-opo iso, Iso opo-opo dipakai oleh mantan Wakil Bupati (2019-2023) tersebut untuk meningkatkan daya ingat masyarakat.
Serupa tapi beda nasib perlakuan, baliho balon bupati dan wakil bupati yang diusung Partai Golkar dan PAN, Hadik-Bimo, dibenamkan ke got atau saluran air oleh warga di kawasan Kecamatan Bulu. Menurut warga Bulu, Budiman (45), pencopotan baliho petahana ini dipicu cara pemasangan baliho yang ugal-ugalan hampir menutup gang desa. "Baliho Hadik-Bimo tak berijin dan tidak kulanuwun ke warga atau kades setempat. Terpaksa warga menurunkan baliho dan kebetulan kerangka baliho dibenamkan ke saluran air, agar tidak mengganggu akses warga," katanya.
Tindakan spontanitas dari warga ini sekaligus merespon kejenuhan masyarakat terhadap keberadaan baliho Hadik-Bowo yang dipasang di sembarang lokasi. Hadik selaku petahana, ketakutan masyarakat Temanggung mengacuhkannya. Oleh karena itu, metode pajang-memajang baliho jumbo dilakukannya tanpa peduli efek keresahan yang dirasakan warga masyarakat.
Tanggapan tim Hadik-Bimo terhadap reaksi warga masyarakat adalah dengan langsung mengganti dengan baliho baru dan dipasang bergeser ke tempat lain. Hadik-Bimo yang konon sudah menyiapkan ratusan juta khusus untuk memaintenance baliho-balihonya, agar tetap ditatap oleh mata masyarakat. Bahkan pasangan balon bupati dan wakil bupati ini, sudah mencadangkan anggaran pilkada puluhan miliar untuk "menjinakkan" hati pemilih di Temanggung. Persoalannya, apakah warga Temanggung mau harga dirinya dibeli? (Hery S)