SILATURAHMI KE DESA : PJ Bupati Temanggung, Drs Hary Agung Prabowo MM bersama Forkompimda Temanggung, rajin mendatangi desa-desa untuk ajang Silaturahmi 3 Pilar. Forkompimda wanti-wanti ke seluruh desa untuk turut aktif menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah pada Pilkada 2024. Foto-foto : Hery Setyadi
Temanggung, suaragardanasional.com - Hajatan Pilkada dalam waktu dekat dilaksanakan di Kabupaten Temanggung. PJ Bupati, Drs Hary Agung Prabowo MM ngebut mempertinggi interaksi dengan seluruh desa di Kabupaten Temanggung. Tak tanggung-tanggung, di hari Senin (10/6/2024) Agung mengumpulkan kades dan perangkat di masing-masing tiga kecamatan, Tembarak, Selopampang dan Kranggan.
PJ Bupati yang akrab dipanggil Agung, mendengungkan pentingnya sinergi antara Pemerintah daerah, Kepolisian, TNI dan masyarakat untuk berbarengan menciptakan kondisi aman dan kondusif. Pilkada yang akan menguras perhatian semua pihak, diperkirakan muncul ekses sosial, politik dan keamanan.
Pertemuan yang dibalut judul Silaturahmi Sinergitas 3 Pilar mengambil tema
"Untuk Mewujudkan Temanggung yang Aman dan Kondusif" berlangsung di Gedung Pertemuan Desa Badran, Kranggan. Agung hadir bersama Dandim 0706 Letkol Sriyono, Kapolres yang diwakili Kasat Intel Polres Temanggung AKP Himawan dan Camat Kranggan.
PJ Bupati Agung sebelum memberikan wejangan ke tamu undangan, sempat memuji gedung pertemuan Desa Badran yang tergolong megah dan mirip Grha Bhumiphala, ujarnya.
"Atas arahan Kapolda Jateng terkait Sosialisasi 3 Pilar. Kami diminta untuk sowan-sowan ke desa. Demi efisiensi, pertemuan diadakan di tiap kecamatan. Ini tahun politik, harus dijaga betul keamanannya. Temanggung, dalam pelaksanaan pemilu kemarin, termasuk sukses dan tanpa ekses. Partisipasi warga yang jadi pemilih mencapai 90 persen," bangga Agung.
Agung menganalogikan, antara Pilpres dan pilkada itu sekilas sama, namun ada perbedaan. Pada Pilkada, tingkat kerawanannya lebih tinggi. Oleh karena itu pihaknya minta bantuan dari kades dan aparat, serta babinsa babinksmtibmas untuk menjamin keamanan di wilayahnya.
Satu hal pokok dijanjikan oleh Agung. Yakni terkait kebijakan restoration justice dari APH (aparat penegak hukum), sarannya selesaikan masalah desa, diselesaikan di desa saja. "Tidak perlu sampai ke Polres atau Pengadilan. Kami bersama forkompimda akan memback up pemangku di desa. Untuk menyelesaikan permasalahan desa dengan RJ (restoration justice)," tandas Agung.
Terkait pemerintahan desa. Agung wanti-wanti, aparat desa untuk tertib administrasi. Jangan sampai timbul masalah hukum, gara-gara tidak tertib administrasi.
"Saya sebagai PJ Bupati adalah jabatan administrasi. Bukan jabatan politis. Seperti bupati yg kemarin, adalah bupati politis. Tapi juga harus disengkuyung oleh birokrasi, untuk melaksanakan visi misi bupatinya. Demikian juga dengan Kades sebagai jabatan politis. Visi misi kades harus didukung oleh perangkat desa, hingga masa jabatan kades selesai. Dan tupoksi perangkat atau kaur tidak boleh semrawut dan tumpang tindih," imbuhnya.
Soal posisi Dipermades, tugasnya adalah mengoptimalkan perangkat desa yang latar belakangnya berbeda-beda. Desa akan didorong lebih cepat, lebih maju. Lalu ada lagi, inspektorat yang datang ke desa. Itu sudah berbeda polanya dulu dan sekarang. Inspektorat sekarang ini, tidak lagi ada istilah mencari kesalahan. "Inspektorat sekarang tugasnya pembinaan, konsultasi dalam rangka administrasi agar benar," terang Agung.
Agung berpesan, pada Pilkada yang prosesnya sudah berlangsung ini. Tingkat partisipasinya tetap terjaga tinggi. "Semoga yang hadir diberi kesehatan, keberkahan dan rejeki yang lancar," ujarnya.
Pada sesi dialog antara PJ Bupati dan Kades. Kades Badran, Nopirmansyah, wadul dirinya pernah diperiksa polisi dan kejaksaan atas adanya laporan masyarakat. Soal restoration justice itu sbnry bgmn? tanya si kades kepada PJ Bupati. Agung memberi tips, apabila ada pihak yang minta data desa, disarankan jangan diberikan, apakah itu dari LSM, pengacara atau siapapun. Kecuali data diminta oleh penyidik. Agung pun kembali wanti-wanti, jangan memberikan sesuatu atau upeti kepada pihak-pihak tertentu, yang rawan menjadi bumerang. "Silakan sampaikan kepada kami. Saya akan bersinergi dengan Pak Kapolres dan Pak Dandim. Perangkat desa adalah anak-anak saya, yang harus saya lindungi. Asal semua terbuka dan bisa diselesaikan di RJ," tandas Agung.
Curhatan lain berasal dari Kades Pare, Supangat yang mengaku seringkali didatangi oknum LSM yang mempersoalkan tentang banyak hal di desanya. "Kami hanya sodaqoh kepada LSM yang datang ke kami. Karena kami kesulitan meng-SPJ-kan dana semacam ini. LSM-LSM ini datang malah dari luar daerah. Untuk menangani masalah seperti itu, masih sulit. Kemudian ada lagi oknum ormas yang menawari kaos dan lain-lain. Banyak pihak yang beranggapan kades itu banyak duit karena ada Dana Desa miliaran rupiah," keluh kades yang sudah sekian kali menjabat ini.
Di hadapan seratus perangkat desa, kadus dan kades dari 13 kelurahan/desa se-Kecamatan Kranggan. Jauhari, Kades Sanggrahan sekaligus Ketua Paguyuban Kades Se-Kecamatan Kranggan, berbesar hati wilayahnya diperhatikan dan didatangi Forkompimda Temanggung. "Kami jajaran kades se-Kecamatan Kranggan berterimakasih atas hadirnya Pak PJ Bupati, Pak Komandan Kodim dan Pak Kapolres. Kami berharap semoga yang hadir disini diberi berkah," lontar Jauhari.
Kasat Intel Polres Temanggung yang mewakili Kapolred, AKP Himawan, mengungkapkan kegiatan silaturahmi ini dihadiri PPDI, para kadus, perangkat desa, kades dan tamu undangan lain. Silaturahmi 3 Pilar ini digaungkan oleh Kapolda Jateng. Bahkan, klaim Himawan, sudah sampai ke RT dan RW. Jika sudah solid sinergitasnya antara segala pihak, pembangunan di desa bisa mudah dilaksanakan.
Sinegritas dan integritas semua lintas instansi segera terbentuk. Semua pihak, terlihat akur, kompak dan akrab. Kades dan perangkat harus hafal Binmas dan Babinsa-nya. Sebaliknya Binmas dan Babinsa harus hafal kades dan perangkatnya.
Dalam statemennya Himawan melempar guyonan ke tamu yang hadir. Dia menyebut, kalau Bapaknya maju jadi Bupati, kira-kira anaknya mendukung atau tidak? tanya Kasat Intel. Yang hadir pun kompak menjawab mendukung.
Dandim 0706 Temanggung, Letkol Inf Sriyono, menyebut silaturahmi ini adalah giat saba desa. "Kita forkompimda dari desa ke desa untuk silaturahmi. Bapak kades-kades ini adalah pemangku desa. Kami pun menaruh Babinsa di desa. TNI harus hadir di masyarakat. TNI di desa harus tahu, mana rakyat yang masih membutuhkan bantuan. Warga PKH ada sudah benar-benar menerima bantuan. Babinsa dan babinkamtibmas harus runtang-runtung di desa. Saya pesan sinergitas di desa dipupuk, agar desa aman, kondusif," tandas Dandim. (Hery S)