Bimo Akhirnya Rela Jadi Ban Serep Khadziq

 

DUET SETENGAH RESMI : Baliho baru pasangan Khadziq-Bimo Alugoro terpasang, Selasa (12/6/2024) di depan kuburan atau pemakanan umum di Kota Temanggung. Pasangan setengah resmi ini, karena belum secara resmi mendaftar sebagai pasangan balon bupati dan wakil bupati, mendeklarasikan duet mereka yang didukung Partai Golkar dan PAN. Foto : Hery Setyadi


Temanggung, suaragardanasional.com - Konfigurasi peta politik di Kabupaten Temanggung mulai terbentuk. Per hari Selasa (11/6/2024) ratusan baliho jumbo bergambar figur tunggal, bekas bupati Khadziq dicopoti. Di titik-titik lokasi baliho yang sama, berganti muncul gambar figur duet Khadziq dan Bimo Alugoro. Kengototan Khadziq untuk menggaet pasangan pada Pilkada Temanggung 2024 berakhir dengan kerelaan Bimo menjadi ban serep, sebagai balon wakil bupati.


Khadziq adalah petahana yang masih memiliki syahwat politik untuk berkuasa di Temanggung. Ketua DPD Partai Golkar ini mengusung dirinya sendiri untuk mewakili partai pohon beringin pada pertarungan Pilkada Temanggung. Bimo Alugoro adalah pendatang baru yang masih asing bagi masyarakat Temanggung. Bimo juga belum berpengalaman sama sekali di pemerintahan. Pengusaha batubara ini, digaet Khadziq yang berhasrat kembali menduduki kursi AA1 dan digadang bisa mendukung amunisi kapital langkahnya.


Bekas bupati Khadziq menjabat  pada periode 2019-2023, yang saat itu berpasangan dengan Heri Ibnu Wibowo (Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Temanggung). Pasangan bupati dan wakil bupati ini pecah kongsi di perjalanan pemerintahan mereka. Faktor-faktor disharmonis keduanya memuncak di tahun 2020, bagai minyak dan air yang tidak bisa disatukan lagi.


Pada proses Pilkada 2024 saat ini, keduanya bakal head to head. Heri Ibnu Wibowo enggan kembali berjalan bersama Khadziq. Wibowo pada Pilkada kali ini ingin melepaskan segala bayang-bayang kelam selama berduet dengan Khadziq. Wibowo sudah mendeklarasikan diri, sebagai balon bupati. Untuk balon wakil bupati, pihak Wibowo masih akan mengumumkan ke publik, pada momentum yang tepat.


Di sisi lain, balon bupati yang mendaftar lewat PDIP, Yunianto SP menggeber sosialisasi profilnya lewat pemasangan baliho jumbo yang lebih fresh dan simpel. Ketua DPRD Kabupaten Temanggung dan Ketua DPC PDIP Kabupaten Temanggung ini, memilih sudut-sudut stategis di Kota Temanggung untuk pemasangan gambar dirinya dalam dua versi, berpakaian jas rapi dengan peci hitam dan satu lagi berpakaian surjan lurik Jawa warna coklat. Yunianto yang masih menunggu rekomendasi sebagai balon bupati dari Ketua Umum DPP PDIP ini, ditengarai memiliki akar pendukung militan di masyarakat. 


Di PDIP stok balon bupati yang turut menunggu rekomendasi yang sama, adalah HM Bambang Sukarno (Bupati Temanggung 2013-2018), Hary Agung Prabowo (PJ Bupati saat ini). BK panggilan akrab HM Bambang Sukarno, dipercaya masih mempunyai aura kepemimpinan yang kuat di masyarakat. Sedangkan Hary Agung Prabowo mempunyai perfoma baik dan cakap selama berkarier di pemerintahan daerah. Agung pun sangat dekat dengan kalangan kepala desa dan perangkatnya. Catatan keduanya cukup bersih dalam konteks pengalaman di eksekutif. 


Terpisah, pemerhati sosial dan lingkungan hidup, R. Hartono S.Hut menanggapi perkembangan konfigurasi politik di Temanggung, harus ditanggapi oleh masyarakat dengan lebih hati-hati. "Dugaan kami, terjadinya duet antara Khadziq dan Bimo itu baru setengah matang. Khadziq menemukan pasangan, dalam kondisi kebingungan. Karena di masyarakat ada resistensi yang bisa dibilang sangat besar kepada pemerintahan lima terakhir ini. Catatan-catatan buruk di birokrasi, pengkondisian proyek, runyamnya masalah pasar tradisional, program sabuk gunung yang zonk dan sejumlah kasus hidden lainnya," paparnya. (Hery S)

Tags

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top