Volunteer Mancanegara Sangat Kerasan Visit Di Temanggung

 

KERASAN DI TEMANGGUNG : Para volunteer mancanegara dari beberapa negara singgah di Kabupaten Temanggung untuk menyelami kehidupan sosial masyarakat. Mereka juga mengajarkan Bahasa Inggris bagi peserta pelatihan perhotelan dan kapal pesiar di CIC International Temanggung. Foto : Hery Setyadi


Temanggung, suaragardanasional.com - Bhumiphala, sebutan yang melekat pada Kabupaten Temanggung bukan hanya sekedar julukan. Panorama, keramahan masyarakat, dan budaya lokal yang otentik, menjadikan kabupaten ini "diserbu" volunteer atsu relawan dari msncanegara.


Arus kunjungan volunteer mancanegara terkuak, tidak sedikit. Hampir setiap pekan, ada saja tamu-tamu dari belahan dunia yang penasaran mendengar keelikan Temanggung. Entah lewat media sosial, informasi sesama volunteer atau dari literasi lain tentang Kota Tembakau. Akhir bulan Mei 2024 ini, sejumlah volunteer tinggal di desa di Ngadirejo.


Volunteer ini berasal dari Servas Help Ex Workaway dan RBNB, semacam jejaring volunteer internasional. Jejaring ini dihuni ribuan volunteer dari berbagai belahan dunia. Mereka saling bertukar informasi tentang kehidupan sehari-hari di negaranya masing-masing.


Ada proses sosial tang nyata berbentuk pertukaran budaya, sosial, pendidikan dan lainnya.Poulet (19) mahasiswi asal Perancis yang datang dan tinggal sementara di rumah pribadi Jon Daliman (66) di Ngadirejo. Poulet tak sendirian, dia visit ke Temanggung berbarengan dengan volunteer lain, yakni Eastham Nicholas (22) asal Australia, Mills (24) asal Irlandia, Dean Chloe Sandra (25) asal Inggris dan Facko Madison Mckinley (20) asal Amerika Serikat.

Jon Daliman sebagai tuan rumah, mengaku volunteer ini sengaja datang ke Indonesia dan memilih Temanggung sebagai destinasi tinggal sementara. Nama Jon Daliman disematkan oleh gurunya dulu, karena pria ini jago urusan berbahasa Inggris sewaktu sekolah dahulu. "Orang asing dari mancanegara datang ke Temanggung ingin belajar budaya, pertanian, tempat wisata, berinteraksi sosial dengan warga lokal dan sebagainya. Mereka suka budaya lokal, midalnya petik tanaman padi, cabe, ngluku traktor atau kerbau, panen padi. Itu bagi mereka adalah hal yang menyenangkan dan merupakan pengalaman baru," tutur Jon yang sejak tahun 1989 bergelut di dunia rvolunteer internasional.


Volunteer mancanegara ini adalah mahasiswa yang berkunjung ke Temanggung untuk melakukan kajian sosial budaya. Selain itu, aktifitas mereka mengajar paruh waktu di CIC International Temanggung, untuk mengasah bahasa asing bagi para peserta pelatihan.

Chibrodin Direktur LKP CIC International Temanggung, merasa terbantu dengan kedatangan volunteer mancanegara. Mereka menjadi mentor native pada materi Bahasa Inggris. LPK ini memberikan pelatihan tentang perhotelan kepada lulusan setingkat SLTA di Temanggung. Peserta pendidikan ini ada dua jenis, yakni peserta yg dibiayai oleh pemerintah (untuk keluarga tidak mampu) dan peserta mandiri. Dengan langsung belajar bahasa asing dengan native, sangat membantu rasa percaya diri para peserta pelatihan.


Hospitality diajarkan kepad peserta untuk menghadapi dunia kerja berstandar internasional, yang bakal dihadapi adalah beraneka orang asing dari negara berbeda.


Di hotel internasional, kelancaran komunikasi adalah hal utama. Bekerja di bidang tersebut dibutuhkan skill berbicara dan melayani tamu dengan baik. 


Volunteer yang singgah menjadi instruktur asing yang didatangkan oleh CIC International Temanggung sangat membantu cara belajar Bahasa Inggris peserta pelatihan. 

Durasi pelatihan selama 1 tahun, termasuk masa PKL di hotel lokal Indonesia dan luar negeri selama 6 bulan.


Peserta dibekali keahlian house keeping, penyajian makanan dan minuman, cara menyambut tamu dan sebagainya di hotel. 

Peserta yang lulus pendidikan akan mendapatkan Sertifikat Kompetensi, Sertifikat dari Hotel, dan sertifikat dari CIC International Temanggung. (Hery S)

Tags

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top