Tebar Pesona Kandidat Bupati, Temanggung Semakin Gandem Atau Melempem?

 


Temanggung, suaragardanasional.com - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Temanggung sudah di depan mata. Sejumlah figur mulai unjuk penampilan ke publik. Lewat modus pasang banner maupun baliho berukuran besar. Mereka masih menakar daya tarik di mata masyarakat.


Aksi tebar pesona ini dimulai dari para mantan. HM Khadziq, mantan bupati periode 2019-2023 sejak bulan puasa hingga lebaran dan pasca lebaran, sudah memajang gambar foto dirinya di banyak sudut kabupaten. Dengan gimmick narasi baliho yang relijius, Khadziq tampil di foto dengan senyuman sedikit mengembang. Ini mengingatkan masyarakat Temanggung pada saat awal Khadziq masuk ke Temanggung di tahun 2019 dengan memajang ratusan baliho.


Saat itu, media sosialisasi berupa baliho Khadziq menerobos desa dan dusun. Masyarakat desa kesengsem gambar Khadziq dan yang bersangkutan berhasil memenangkan ajang pertarungan Pilkada 2019, yang riuh diwarnai ramainya isu money politics. Namun sayangnya, tak berbulan lamanya, publik di Kota Tembakau dikejutkan dengan tertangkapnya Eni Saragih, istri Khadziq oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Eni Saragih yang merupakan politisi Partai Golkar dan anggota DPR RI itu, terlibat kasus korupsi miliaran rupiah proyek nasional di Riau.


Kini, di pilkada 2024, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Temanggung ini kembali mencoba peruntungan. Apakah Temanggung lebih gandem, seperti jargon yang selama ini diusungnya. Atau barangkali Temanggung semakin melempem di tangan Khadziq.


Sejumlah catatan tentang kepemimpinan Khadziq masih sangat membekas di birokrasi dan masyarakat luas. Dalam lima tahun kepemimpinannya, hanya dua tahun awal perjalanan pemerintahan bersama Wakil Bupati Heri Ibnu Wibowo masih nampak mulus dimuka publik. Sayangnya, di tahun ketiga pemerintahan ini, hubungan orang AA1 (Bupati) dan AA2 (Wakil Bupati) ambyar dan mengalami disharmoni fatal. Wabup Wibowo sudah tidak dilibatkan dalam hal-hsl penting oleh Bupati Khadziq.


Dampaknya, Khadziq tak mampu menyelesaikan produk-produk kebijakannya sendiri. Eksekusi sejumlah produk kebijakan, seperti Komite Ekonomi Kreatif remuk redam, hingga petingginya masuk bui karena kasus korupsi. Belum lagi Komite Konservasi yang mandul dari awal dibentuk hingga Khadziq lengser. Tim Pengkajian tentang Pasar yang dibentuk bupati juga blunder, tak mampu mengeksekusi kebijakan hingga bupati selesai menjabat.


Kondisi internal Pemkab Temanggung juga mengalami luka serius. Naik dan dikatrolnya para pejabat karbitan, menjadi isu sensitif di tubuh birokrasi. Kebijakan Khadziq yang bermanuver menempatkan "orang-orang" nya pada jabatan stategis dan penting di pemerintahan, dinilai kalangan internal sebagai tindakan sembrono yang mirip dilakukan oleh Bupati Totok Ary Prabowo di tahun 2004 lampau. Yang bereskalasi pada bubarnya pemerintahan dan lengsernya Totok Ary Wibowo, akibat kasus korupsi, nepotisme.


Selain sejumlah kebijakan yang mangkrak tersebut. Khadziq juga masih meninggalkan catatan kegagalan pembangunan infrastruktur. Jebolnya sebuah bendungan bernilai miliaran rupiah di Kali Nogo, Kedu, yang selesai dibangun di bulan Oktober 2023 dan remuk redam di bulan berikutnya, November 2023. Kualitas bangunan bendungan yang rapuh diduga menjadi penyebab lenyapnya uang negara di sungai tersebut.


"Pemimpin daerah yang masih bersyahwat politik untuk kembali ingin menduduki posisi puncak tentu akan mendapatkan resistensi atau penolakan dari internal birokrat dan masyarakat yang tidak mendapatkan manfaat baik dari era kepemimpinannya. Incumbent akan dinilai lebih kritis oleh masyarakat berdasarkan catatan keberhasilan atau kegagalannya," kata pengamat sosial WY Dwipangga Phd.


Pemasangan banner, baliho tokoh atau siapapun di hadapan mata masyarakat, bisa menjadi cermin bagi masyarakat sendiri. Ketika seseorang sudah narsis atsu memamerkan atau foto dirinya di hadapan publik, publik pun berhak memberikan penilaian, apakah figur tersebut layak dijadikan pemimpin daerah. Masyarakat sejatinya punya kuasa penuh untuk menentukan pemimpin daerah, buka dipaksa untuk memilih seseorang untuk jadi pemimpin, imbuhnya. (Hery S)

Tags

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top