Temanggung, suaragardanasional.com - Kaum pelajar dan kaum pecinta buku di Kabupaten Yemanggung menemukan oase di halaman Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Temanggung. Setiap hari di tempat ini digelar ribuan buku aneka jenis, yang bisa dimiliki pembaca dengan harga ramah di kantong. Pada Hardiknas 2 Mei 2024 jadi berkah, penjualan buku di Bazar Buku Murah (BBM) 2024 in mencapai puncaknya.
Ini menunjukkan masih tingginya minat baca buku di kalangan masyarakat Temanggung. BBM 2024 diselenggarakan oleh Paguyuban Penerbit Yogyakarta (PPY) yang membawahi puluhan penerbit buku di Kota Gudeg dan dari penerbit nasional, dari Bandung, Jakarta dan sebagainya. Mereka bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan Dan Arsip (Dinpusip) Kabupaten Temanggung.
Buku pilihan bergenre fiksi, non fiksi, hoby, penunjang pendidikan, buku anak, pra school hingga Perguruan Tinggi novel, komik dan sebagainya ada disini.
Harga terendah dipatok 10 ribu rupiah mendapat 3 buah buku komik. Yang buku anak dibanderol harga 5 ribu rupiah per buku. "Bazar buku ini masih berlangsung hingga 14 Mei 2024. Kabupaten Temanggung dinilai masih mempunyai animo tinggi soal membaca. Bahkan bisa dibilang, tingkat literasinya cukup tinggi dibanding daerah lain," tutur Supri dari PPY, Kamis (2/5/2024).
Terbukti, PPY sudah berkali-kali membuka bazar buku di Temanggung. Menurut Supri, harga buku sengaja didiskon besar, tujuannya agar bisa terjangkau oleh daya beli masyarakat. Temanggung digolongkan kota yang belum mempunyai toko buku. Ini misinya untuk meningkatkan literasi bagi kalangan pelajar dan anak-anak di daerah.
Harga buku tertinggi adalah pada buku Di Bawah Bendera Revolusi karya Ir Soekarno yang dibanderol 550 ribu rupiah. Buku ini di toko-toko buku di kota besar, harganya bisa mencapai 750 ribu rupiah. Karya masterpiece lainnya, genre biografi lengkap dipajang di arena bazar seluas lapangan bola basket ini.
Bazar buku murah seoerti ini diadakan tiga kali dalam setahun. Gelaran buku yang ramah kantong ini, diadakan di sejumlah daerah yang memiliki perpustakaan daerah. Respon setiap daerah sangat baik. Termasuk pihak Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dinpusip) Kabupaten Temanggung yang selalu mem-follow up kegiatan bazar buku murah.
Bagi kaum pembaca, kualitas buku yang digelar di bazar ini sangat baik. Karya-karya penulis terkenal internasional dan nasional di buku diburu pecinta buku. Setiap digelar bazar, penyelenggara mendatangkan ribuan buku berbagai jenis ke Temanggung. Bahkan penyelenggara bazar sudah merepit atau mendatangkan stok ulang buku ke lokasi bazar.
Benarkah buku sudah senja kala ditengah derasnya era digital? Ternyata tidak seratus persen betul. Faktanya, di banyak daerah, minat membaca buku masih tinggi. Gambaran tentang minat baca masyarakat ini, bisa disimak dengan keberhasilan setiap penyelenggaraan bazar buku di daerah.
"Di Jateng, Kabupaten Temanggung termasuk berkategori tinggi minat bacanya. Kemudian, sikap proaktif dari pihak Dinpusip turut mendukung peningkatan literasi. Kami selaku mewakili penerbit buku, mendapatkan dukungan dari Dinpusip yang menyebarkan informasi ke desa, sekolah yang mempunyai Pojok Baca, kalau ada bazar buku murah di Temanggung. Langkah dukungan dari pemerintah daerah ini memacu tingginya minat baca," kata Aji rekan Supri.
Berkaca pada kondisi minat baca di daerah lain. Ada daerah tertentu yang minat bacanya masih rendah. Namun beberapa daerah yang dianggap sepi, seperti misalnya Purworejo, Gombong Kebumen, itu masih tinggi minat baca terhadap buku. Semoga buku sebagai jendela dunia, masih mampu bertahan di era digital dan kecenderungan masyarakat membuka hp. Bagi pecinta buku, pusaka ilmu adalah buku. (Hery S)