Kudus, suaragardanasional.com- Maraknya penjualan BBM jenis pertalite di beberapa wilayah hukum Kabupaten kudus akhir akhir ini sangatlah memprihatinkan. Kudus 14 April 2024 berawal kejadian di pom bensin jalan Jepara -Kudus Desa Garung kidul, team investigasi Media dan Lembaga, melihat Ferdy melakukan pembelian berulang-ulang di Pom Besin tersebut.
Dan akhirnya senin 15 April 2024 team melakukan investigasi ke lokasi rumah Ferdy Saputro alamat Banget RT1 RW 2 Kecamatan Kaliwungu nanum di saat yang bersamaan devi operator SPBU juga hadir mengaku sebagai saudara dari ferdy ikut menjelaskan terkait pembelian yang berulang-ulang yang di timbun di lokasi tersebut.
Namun ferdy tidak berkenan team untuk turun ke lokasi dengan nada kasar meminta putar balik saja, dari pengamatan team dilokasi terlihat sekitar lebih dari 7 Drum puluhan dirijen (gembes red) dan beberapa pertalite dalam kemasan botol satu litrean,ahkirnya teampun memutuskan untuk kembali dengan berpamitan dengan ferdi dan devi sang operator SPBU.
Namun tidak disangka setelah satu hari pertemuan tersebar di media sosial Facebook foto foto team dengan ditambahi keterangan yang sangat menyudutkan dan merendahkan seolah olah team selalu hadir di di setiap pengecer meminta minta jatah uang.
Ketua DPC kudus Mardiana karena merasa dirugikan tentang pemberitaan di fb komunitas pertalite saat berkunjung kerumah pedagang pertalite telah mengadu ke polres kudus jam 10.30 malam atas tindakan FENDY SAPUTRO yang mengunggah foto dan kata kata kasar di media sosial FB komunitas pedagang pertalite ( pom mini).
Mardiana ,teman teman merasa dirugikan besar atas unggahan foto di media sosial yang sudah menyebar ,Kata kata yang tidak pantas di sebarkan , FITNAH serta tuduhan kejam atas perkataan FENDY SAPUTRO,"Sekali kamu kasih kamu akan dijadikan sapi perah mereka".
Kalimat tersebut dirasa sangat menginjak injak harga diri saya ucap mardiana dengan tegas Apalagi kalimat tentang MEMINTA dan menerima uang dari FERDY SAPUTRO, ITU TIDAK BENAR.
Saya dapat kabar lewat WA ,telp beberapa media yang menanyakan kebenaran berita tersebut jawab saya baru berjumpa sekali dirumah Fendy itupun sebagai tamu kami tidak dipersilahkan duduk, dihalaman depan dengan nada tinggi kami team dibentak bentak oleh nya . Kata kata kasar terucap dari mulut pedagang pertalite, lalu team dipaksa putar balik serta Fendy menantang untuk minta dilaporkan ke pada pihak berwajib.
LS ( inisial) saat itu menjelaskan di ruang mediasi Kapolsek kaliwungu jam 8.30 malam mediasi dengan kakak beradik pengangsu pertalite tersebut bahwa ketika kerumah Fendy LS tidak pernah mengucapkan kata sekalipun mengapa dikatakan lsm dan meminta uang kepada mereka " Ucapnya.
Kenapa wajah saya di apload di media sos, salah saya apa karena sebagai anak buah saya bekerja mendampingi bu Ketua " Imbuhnya".
SK ( inisial) lembaga MPK tegaskan kami tidak mengucap uang . Memang sehari sebelum tagal 15 saya bertemu di lokasi pembelian BBM jenis pertalite dengan jumlah yang banyak dengan cara membeli berkali kali di pom bensin lalu memindahkan ke dalam girigen( bahasa mereka gemes) . Ada apa sebenarnya saat itu kenapa ketika mengingatkan cara seperti itu mereka marah marah lalu Lari meninggalkan gerigen ke lokasi tersebut." Ucap nya .
Kanit serse Haryono polsek kaliwungu memfasilitasi mediasi kedua belah pihak tidak membuahkan hasil, jika UU ITE laporkan saja ke polres kudus, "jelasnya".
(Diana)