Kelangkaan Tabung Gas Melon 3 Kg dan 5 Kg Di Kabupaten Jepara Menjadi Perhatian Djoko T.P Tokoh Masyarakat

Jepara, suaragardanasional.com-  sebuah daerah di Provinsi Jawa Tengah, belakangan ini dihadapkan pada permasalahan kelangkaan tabung gas melon. Fenomena ini telah terjadi berulang kali dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada musim-musim tertentu, seperti menjelang hari raya atau saat terjadi bencana alam.


Berdasarkan data yang dihimpun, kelangkaan tabung gas melon di Kabupaten Jepara ditandai dengan berkurangnya ketersediaan stok di toko-toko dan agen penyalur. Masyarakat harus rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkan satu tabung gas, bahkan terkadang harus pulang dengan tangan kosong. Beberapa warga melaporkan harus membeli tabung gas dengan harga yang lebih tinggi, bahkan mencapai dua kali lipat dari harga sebelumnya. 


Pemerintah Kabupaten Jepara telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan ini, seperti melakukan koordinasi dengan produsen dan distributor, mengawasi stok dan harga, serta melakukan edukasi kepada masyarakat. Namun, solusi yang komprehensif dan berkelanjutan masih terus dicari.


Jumlah pengguna tabung gas melon 3 kg dan 5 kg di Kabupaten Jepara

Informasi mengenai jumlah pengguna gas melon di suatu daerah biasanya tidak mudah diperoleh, karena data tersebut tidak selalu tersedia secara terbuka.


Namun, dapat  dibuat secara  estimasi berdasarkan beberapa informasi umum terkait penggunaan gas melon Kabupaten Jepara Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah rumah tangga di Kabupaten Jepara pada tahun 2020 adalah sekitar 600.000 rumah tangga. 

 1.  Diasumsikan 50-60% rumah tangga di Kabupaten Jepara menggunakan gas melon 3 kg, maka jumlah penggunanya dapat diperkirakan sekitar 300.000-360.000 rumah tangga.


2.  Diasumsikan 20-30 %  rumah tangga  di Kabupaten  Jepara  menggunakan gas melon 5 kg  dapat diperkirakan sekitar 120.000-180.000 rumah tangga 


Bahwa angka-angka ini hanya merupakan estimasi kasar berdasarkan data umum, dan tidak mencerminkan jumlah pengguna yang sebenarnya di Kabupaten Jepara.


Kapasitas terpasang ( kuota ) gas melon ukuran 3 kg dan 5 kg Kabupaten Jepara

Berdasarkan informasi yang saya miliki, kapasitas terpasang tabung gas melon 3 kg dan 5 kg di Kabupaten Jepara  selama 1 (satu)  tahun oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral di tingkat daerah adalah sebagai berikut ;

Tabung gas melon 3 kg:

- Kapasitas terpasang di Kabupaten Jepara adalah 1.200.000 tabung.


Tabung gas melon 5 kg: 

- Kapasitas terpasang di Kabupaten Jepara adalah 1.500.000 tabung.


Angka-angka ini merupakan perkiraan kapasitas terpasang berdasarkan data statistik dan informasi umum yang tersedia. 


Pemecahan masalah

kelangkaan tabung gas melon di Kabupaten Jepara berdasarkan analisis yang telah dilakukan.


1.Faktor Kebutuhan yang Melebihi Kapasitas Terpasang:

Pertumbuhan jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi di Kabupaten Jepara telah meningkatkan kebutuhan akan tabung gas melon secara signifikan.

Kapasitas produksi dan distribusi yang ada belum mampu mengimbangi laju peningkatan permintaan.

Hal ini menyebabkan pasokan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga terjadi kelangkaan.


2.Perilaku Konsumen yang Serakah:

Budaya konsumtif dan menimbun barang, termasuk tabung gas melon, dapat menciptakan permintaan yang tidak proporsional dengan kebutuhan normal.

Konsumen yang membeli gas melon secara berlebihan, baik untuk keperluan pribadi maupun untuk dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi, dapat menguras stok yang tersedia.

Perilaku ini dapat mengganggu distribusi dan menyebabkan ketimpangan pasokan, sehingga terjadi kelangkaan di beberapa wilayah. Budaya konsumerisme dan mengedepankan kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama dapat menjadi faktor yang memperparah masalah 


3.Keterlambatan Pasokan akibat Banjir

Banjir yang terjadi di beberapa wilayah dapat merusak infrastruktur transportasi dan menghambat pengiriman tabung gas dari pabrik ke distributor di Kabupaten Jepara.

Keterlambatan pasokan ini dapat menyebabkan kekosongan stok di tingkat distributor dan agen, sehingga terjadi kelangkaan.

Peningkatan ketahanan infrastruktur dan sistem logistik yang lebih tangguh diperlukan untuk mengatasi dampak bencana alam.


4.Kemungkinan Faktor Geopolitik dan Permainan Pasokan:

Faktor Geopolitik:

Ketegangan atau konflik di tingkat regional maupun global dapat mempengaruhi pasokan dan distribusi bahan bakar, termasuk gas LPG. Kebijakan perdagangan, embargo, atau sanksi internasional dapat menghambat pasokan gas dari negara produsen ke Indonesia. Hal ini dapat berdampak pada ketersediaan tabung gas melon di Kabupaten Jepara.


Permainan Pasokan:

Adanya praktik monopoli, kartel, atau spekulasi oleh pelaku usaha dapat mengakibatkan distorsi pasokan dan distribusi tabung gas.


Penimbunan stok, manipulasi harga, atau pembatasan pasokan dapat menciptakan kelangkaan di tingkat konsumen.


Hal ini dapat mengganggu keamanan pasokan gas melon di Kabupaten Jepara.


KESIMPULAN

1. Secara keseluruhan, upaya holistik yang melibatkan pemerintah, produsen, distributor, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi kelangkaan tabung gas melon di Kabupaten Jepara. Koordinasi yang baik di antara pemangku kepentingan serta penguatan kapasitas, infrastruktur, pengawasan dan regulasi menjadi kunci dalam menjamin ketersediaan dan keamanan pasokan energi di daerah.


2. Untuk memastikan apakah faktor-faktor tersebut benar-benar terjadi di Kabupaten Jepara, diperlukan investigasi dan analisis yang lebih mendalam oleh pihak berwenang, seperti pemerintah daerah atau instansi terkait. (Hani K/Djoko TP)

Tags

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top