Semarang, suaragardanasional.com - Kegiatan Aksi Moral Dukungan Pemberantasan Pekat di Jawa Tengah dan Kota Semarang yang dilakukan oleh sejumlah ormas dalam naungan Forum Jateng Gayeng (FJG) bakal terus dilaksanakan. Aksi semacam ini untuk menyadarkan banyak pihak, tentang bahayanya penyakit masyarakat (Pekat), seperti praktek perjudian, togel, prostitusi, dan sebagainya.
FJG telah melakukan aksi tersebut di tengah kegelisahan sejumlah ormas terhadap masih maraknya kegiatan Pekat di bulan ramadhan tahun 2024 ini. "Kami menggerakkan sejumlah ormas yang peduli pada masyarakat, untuk melakukan aksi moral menolak kegiatan Pekat di bulan suci ini," kata Ketua FJG Ahmad Robani Albar SH MH, Jum'at (5/4/2024).
Pada aksi moral pada hari Minggu, (31/3/2024) lalu itu pada pukul 16.30-17.40 WIB telah berjalan lancar, aman dan terkendali.
"Kegiatan aksi moral tersebut dilaksanakan dalam bingkai Forum Jateng Gayeng yang melibatkan ormas -Ormas di Jawa Tengah yaitu NU, Muhammadiyah, LDII, Matla’ul Anwar, Ahmadiyah, Muhibbin, YLI, GJL, Germas, Pemuda Muhammadiyah, Ansor dan lainnya. Semua ormas yang tergabung dalam kegiatan tersebut adalah Tingkat Jawa Tengah," ujarnya.
Misi dari aksi moral tersebut adalah dakwah amar ma’ruf nahi mungkar untuk kebaikan di lingkungan Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang. Ibukota Jawa Tengah ini difokuskan, karena kegiatan pantauan utama ormas temuan maraknya kegiatan Pekat di Kota Semarang dan sekitarnya. Karena menurut keyakinan agama, semua penyakit masyarakat dan kedholiman adalah sumber malapetaka dan musibah yang berkepanjangan.
Kemaksiatan dan perbuatan dosa adalah penyebab datangnya musibah dan bala’. Maka setelah kegiatan dilakukan perlu dilakukan evaluasi dan koordinasi untuk membangun komitmen Bersama bahwa Gerakan Moral Amar ma’ruf Nahi Mungkar tidak boleh kendor dan tidak boleh kalah dengan pelaku-pelaku kemaksiatan di Jawa Tengah, serta tidak terjebak provokasi-provokasi serta isu-isu murahan yang dilakukan oleh pihak pihak yang melemahkan Gerakan Dakwah Amar Ma’ruf nahi Mungkar, tambahnya.
Kegiatan evaluasi dan koordinasi Gerakan Moral Dukungan Pemberantasan Penyakit Masyarakat/Amar Ma’ruf Nahi Mungkar diselenggarakan pada hari Rabu, (3/4/2024) yang dihadiri 20 perwakilan ormas tingkat Jawa Tengah yang mengikuti Aksi Moral tersebut.
Salah satu tokoh ormas Jateng, Dr. H. KRAT. AM Jumai, SE, MM menyatakan bersyukur kegiatan Aksi Moral Dukungan Pemberantasan Pekat di Jateng pada akhir Maret 2024 lalu di depan Mapolda Jawa Tengah berjalan lancar aman dan terkendali. Ketua Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Wiayah Muhammadiyah Jawa Tengah ini menegaskan karena aksi ini difokuskan pada ormas tingkat Jawa Tengah, pihaknya sempat mendapatkan tekanan dari pihak tertentu.
"Sebelum kegiatan Aksi Moral tersebut terdapat tekanan dan agar kegiatan tersebut dibatalkan. Kami tetap solid bersama ormas lainnya, kegiatan diteruskan meskipun ada tekanan itu. Namun setelah ada koordinasi dan konsolidasi dengan pihak Polda Jawa Tengah maka kegiatan tersebut tetap dilaksanakan," ungkapnya.
Menurutnya, Aksi Moral ini justru memberikan apresiasi dan dukungan kepada pihak kepolisian dalam memberantas Penyakit Masyarakat termasuk lebih khusus di Kota Semarang. Semua pihak yang terlibat dalam kegiatan Aksi Moral tersebut harus tetap komitmen dan solid terhadap gerakan amar ma’ruf nahi mungkar dan tidak goyah terhadap ancaman, tekanan maupun iming-iming pemberian apapun dari pihak pihak yang berusaha melemahkan gerakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar.
Ahmad Robani Albar menegaskan atas nama Ketua Forum Jateng Gayeng dan penanggungjawab kegiatan Aksi Moral Dukungan Terhadap Pemberantasan Penyakit Masyarakat dirinya menyampaikan terima kasih kepada ormas -ormas yang tergabung dalam kegiatan itu. "Dari rencana awal jumlah peserta sebanyak 250 orang. Dan yang hadir ada 100 orang, ini sudah baik. Kami berterimakasih kepada para pihak termasuk aparat kepolisian yang turut mengawal kegiatan tersebut. Tak dipungkiri ada tekanan dan ancaman terhadap kegiatan aksi tersebut. Yang muncul dari berbagai pihak termasuk iming-iming pemberian uang, kegiatan dan upaya pengalihan kegiatan. Ini dilakukan oleh pihak pihak tertentu yang berupaya melemahkan Gerakan Aksi Moral Dukung Pemberantasn Penyakit Masyarakat," tandas Robani.
Selain itu, sempat muncul adanya fitnah yang bertubi-tubi kepada Ketua FJG dan tokoh penggerak lain adalah sebagai bukti adanya upaya untuk melemahkan gerakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar khususnya Aksi Moral tersebut. Maka dengan tetap dilaksanakan aksi tersebut akan menepis fitnah- fitnah yang ada.
Kekuatan nahi mungkar ini harus berkelanjutan dan setelah lebaran nanti ada pertemuan dan konsolidasi berikutnya. Jika dinamika penyakit masyaralat masih marak lagi, tentu akan diselenggarakan Aksi Moral lagi yang lebih besar dan lebih luas yang akan diikutsertakan dalam kegiatan ini. (Hery S)