Yogyakarta, suaragardanasional - Eksistensi air bagi kehidupan di dunia terus dilestarikan dengan berbagai cara. Tanpa air di bumi yang kita pijak ini, manusia akan jadi apa. Pada tanggal 22 Maret ini diperingati sebagai Hari Air Sedunia. Di dua kota berbasis budaya, Yogyakarta dan Surakarta diperingati hari yang begitu penting ini dengan kegiatan yang berbeda.
Di Yogyakarta, melalui Komisi Konservasi Sumber Daya Air TKPSDA Wilayah Sungai Progo Opak Serang) dilakukan sosialisasi lembaga ini ke banyak pihak pemangku kepentingan untuk mengenalkan lembaga dibawah naungan Kementrian PUPR ini. "Kami ingin berkecimpung di Hari Air Sedunia ini dengan menyampaikan pesan ke pihak-pihak yang seyogyanya turut bertanggungjawab untuk pelestarian sumber daya air. Kawasan hulu air di pegunungan menjadi prioritas untuk dijaga," kata Andrianto, Ketua Lingkar Studi Pemberdayaan Perdesaan sebagai salah satu komponen TKPSDA.
Humas dan Bidang Komunikasi Komisi Konservasi Sumber Daya Air TKPSDA Wilayah Sungai Progo Opak Serang/LSPP, Hery Setyadi S.Sos, S.Sn menyampaikan capaian lembaga ini untuk memulai upaya pelestarian sumber daya air adalah dengan mendeteksi dan mengindentifikasi ribuan titik sumber air di kawasan hulu. Yakni di wilayah Gunung Sumbing, Sindoro dan Prau. Air bagi seluruh masyarakat adalah urusan dan hajat paling urgen untuk dilindungi dan dilestarikan.
Melalui Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) A/RES/47/193 menetapkan tanggal 22 Maret sebagai Hari Air Sedunia (World Water Day) untuk meningkatkan kesadaran dan menginspirasi tindakan mengatasi permasalahan air.
Air adalah sumber daya paling berharga di Bumi, sehingga penting untuk terus mendorong ketersediaan air bersih dan praktik pengelolaan sumber air yang berkelanjutan bagi keberlangsungan kehidupan.
"Kami dari Komisi Konservasi Sumber Daya Air TKPSDA Wilayah Sungai Progo Opak Serang menyampaikan Selamat Hari Air Sedunia 22 Maret 2024 ini. Seluruh komponen masyarakat diharapkan peduli bahwa air pun mempunyai hari yang diperingati. Artinya, kita jangan sampai abai terhadap sumber daya air yang menentukan keberlangsungan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya," kata Sekjen Komisi Konservasi Sumber Daya Air TKPSDA Wilayah Sungai Progo Opak Serang, Drs Anis Nugrahanto.
Di Surakarta, peringatan Hari Air Sedunia diperingati dengan event Water Talks di Universitas Surakarta. Momentum sangat penting ini mengangkat tema universal yakni Water for Peace. Dimana menggambarkan air sebagai satu kesatuan kehidupan yang menyelaraskan seisi dunia.
Water Talks digelar di Auditorium Universitas Surakarta dengan menghadirkan lima speaker yakni Maryadi Utama ST, MSi Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Speaker kedua adalah Marasi Dean Joubert ST MPSDA Kepala Balai Teknik Sungai.
Speaker ketiga adalah Ir Moh Sholichin MT Phd IPU ASEAN Eng Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknis Universitas Brawijaya. Yang keempat, yang turut mengisi event dialog bertajuk "Infrastruktur Air dan Krisis Iklim Dialog Air Untuk Perdamaian (Water for Peace)" adalah Dr Dwi Purwantoro ST MT Direktur Sungai dan Pantai. Pengisi sesi selanjutnya adalah Rama Zakaria MSc dari Pusur Institute Komunitas Peduli Sungai. Dialog tentang air yang gayeng nan seru ini dimoderatori oleh Rektor Universitas Surakarta Hj Astrid Widayani SS SE MBA.
Astrid Widiyani menyebut dialog Water Talks menarik dan menjadi isu utama tentang pentingnya air yang akan terus diangkat ke publik. Universitas Surakarta telah dipercaya dalam kerjasama sebagai tuan rumah dialog penting yang diselenggarakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo ini. (Hery S)