Denpasar, suaragardanasional.com - Ratusan siswa di Denpasar Bali menggelar karya diri berupa pembuatan batik. Ajang berkreasi seni di SD Negeri 27 Pamecutan, Denpasar ini untuk melatih intuisi atau naluri siswa dalam berkarya. Di halaman sekolah, para siswa mengeksekusi pembuatan batik dibawah asuhan Sanggar Batik Edisun.
Sanggar batik satu ini kerap melakukan edukasi pembuatan batik kepada lembaga pendidikan dengan tujuan untuk mengenalkan batik lebih luas sebagai karya anak bangsa. Di Bali, sanggar pimpinan Mahsun Saebani mendorong siswa sekolah untuk lebih kreatif dan mampu memunculkan suatu ide dalam bentuk batik. "Kami terus bereksplorasi ke berbagai sekolah untuk mengajarkan pembuatan batik dengan teknik Shibori dari Jepang di Pulau Bali. Batik jenis ini mudah ditemui dan diaplikasikan di banyak jenis pakaian, tas kain, serta kerajinan seni lainnya," tutur Mahsun, Kamis (28/3/2024).
Di hadapan para siswa Mahsun mempraktekan teknik Shibori pada lembaran kain katun putih polos dan tas kain berwarna putih. Secara telaten dan atraktif, satu persatu media kain itu diubah menjadi karya batik. Setelah siswa dirasa paham betul tekniknya, mereka langsung saat itu juga membikin batik dengan imajinasi mereka sendiri. Hasilnya, wow warna-warna menawan sudah nampak di media kain tersebut. Para siswa pun excited dengan karya mereka yang tak terduga ini. Racikan kombinasi warna batik menawan.
Shibori adalah sebuah teknik pewarnaan kain yang memanfaatkan ikatan dan celupan untuk menentukan motif pada kain yang populer di Jepang dan telah digunakan sejak zaman kekaisaran Jepang beberapa ratus tahun yang lalu. Di Indonesia, batik ini banyak dijumpai di kota-kota tempat tujuan wisata, seperti di Bali dan Yogyakarta.
Menurut pihak sekolah, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 diwujudkan dengan kegiatan-kegiatan dengan dukungan dari berbagai pihak. Yang dalam hal ini dilakukan SD Negeri 27 Pamecutan, Denpasar dengan kolaborasi bersama Sanggar Batik Edisun. Tak heran, maka kegiatan P5 di sekolah ini berlangsung sangat meriah dan heboh. Sebab inilah pengalaman untuk pertama kalinya mereka bikin batik.
"Program ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk mempelajari isu-isu penting di sekitar, kemudian mengasah naluri berkesenian mereka. Kegiatan ini dalam rangka pelaksanaan PTS Genap yang dimulai dari tanggal 25 hingga 28 Maret 2024 Tahun ajaran 2023-3024. Kesempatan pelatihan pembuatan batik ini menarik bagi siswa dan mampu memberikan skill di bidang kreasi seni bagi mereka," kata Kepala SD Negeri 27 Pamecutan, Denpasar, Dra. Yamtinah MPd.
Hamparan batik berwarna-warni dikelantang oleh para siswa di halaman sekolah yang terletak di Jalan Gunung Cemara No. 23 Tegal Harum Denpasar, Bali. Siswa dengan antusiasnya, menunggu proses pengeringan bahan pewarna batik Shibori di media kain. Raut-raut muka gembira dan bahagia terpancar pada wajah mereka. Karya-karya batik yang genuine dari tangan-tangan siswa ini membuktikan betapa kreatifnya generasi Pulau Seribu Pura ini. (Hery S)