Persilatan Damai Di Temanggung Jadi Contoh Nasional

 

UTAMAKA PERSAUDARAAN : Ratusan pesilat dari 14 perguruan persilatan mengikuti event Kejurkab IPSI Kabupaten Temanggung 2024 di Gedung Pemuda. Dunia persilatan di Kabupaten Temanggung patut menjadi contoh nasional soal damainya hubungan antar perguruan persilatan. Foto : Hery Setyadi


Temanggung, suaragardanasional.com - Belasan perguruan persilatan yang ada di Temanggung menunjukkan eksistensinya dengan penuh kedamaian. Cerita bahwa antar perguruan kerap berselisih bahkan bentrok, tak pernah terjadi di kabupaten ini. Saling asah asih asuh pemangku kepentingan di bidang olah raga, adalah resep terbaik keharmonisan insan persilatan.


Hal itu dikemukakan Ketua KONI Kabupaten Temanggung, Tomy Eko Kartika, disela-sela digelarnya Kejurkab Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) 2024 yang dilangsungkan selama tiga hari dari tanggal 1 hingga 3 Maret 2024 di Gedung Pemuda Kowangan Temanggung. Tomy salut kepada para pimpinan perguruan persilatan yang akur dan saling menjaga silaturahmi. "Tujuan utama dari olahraga termasuk silat kan persaudaraan dan menjunjung tinggi suportifitas. Semua perguruan persilatan ingin memajukan olahraga silat Temanggung dengan prestasi, bukan permusuhan," ujarnya.


Kejurkab IPSI 2024 melibatkan peserta pesilat tingkat SD, SMP dan SMA/SMK. Ketua IPSI Kabupaten Temanggung, Iwan Setiawan, menyebutkan peserta kejurkab dari 14 perguruan pencak silat se-Kabupaten Temanggung. Ini adalah kejuaraan yang untuk pertama kalinya bisa digelar pasca pandemik covid-19. Saat pembukaan Kejurkab ini, dihadiri Wakil Bupati Temanggung 2019-2023 Heri Ibnu Wibowo yang merupakan representasi dari perguruan Persaudaraan Setia Hati (PSH) di Kabupaten Temanggung.


Menurut penuturan dari salah satu pimpinan perguruan persilatan, dunia persilatan di Kabupaten ini barangkali paling damai dibanding kondisi di sejumlah daerah lain. Keempat belas perguruan persilatan ini, anggotanya tidak pernah terjadi perselisihan fisik atau insiden bentrok antar perguruan silat. 


Ketua Ikatan Kera Sakti (IKS) Cabang Temanggung, Tulus Saroja, yang tengah mendampingi anggotanya di event kejurkab kali ini, mengaku atmosfir dunia persilatan di kabupaten ini tergolong adem ayem dibanding misalnya kondisi di Provinsi Jawa Timur yang merupakan sumbu pendek. "Sebagai perguruan persilatan pendatang baru di Kabupaten Temanggung, IKS menjalin komunikasi yang baik dengan perguruan persilatan lainnya yang sudah lama eksis disini. Masing-masing perguruan tinggi tidak menonjolkan egoisme perguruan," imbuhnya.

IKS di Temanggung yang setiap tahun anggotanya bertambah, mengutamakan ajaran budi pekerti dan persaudaraan lewat olahraga silat. "Namun sayangnya di internal IKS, kami belum punya sekretariat, sehingga kesulitan saat menggelar ujian kenaikan tingkat atau UKT bagi pesilat berbakat mereka," kata Tulus.


Tulus Saroja yang juga merupakan anggota TNI di jajaran Kodim 0706 Temanggung ini adalah pelatih di IKS. IKS sendiri berpusat di Madiun Jatim. "Pesilat yang tergabung di IKS Kabupaten Temanggung sebanyak 100 orang, dari berbagai tingkatan. IKS punya target setiap cabangnya di kabupaten/kota memiliki sekretariat, malah kami di Temanggung yang belum memiliki sekretariat," ungkapnya.

Perguruan persilatan secara umum membimbing anggotanya mulai dari Tingkatan Usia Dini 1 dan 2. Diatasnya, Tingkatan Pra Remaja SMP MTS dan Remaja SMA SMK. Diatasnya lagi adalah Tingkatan Tertinggi adalah Dewan Guru hingga tingkat 3 yang di Indonesia hanya beberapa gelintir orang.


Sebagai salah satu perguruan persilatan yang bergabung pada IPSI Kabupaten Temanggung, IKS yang berlogo Kera Sakti sudah berdiri sejak tahun 1980 di Kota Pecel Madiun. Anggotanya IKS di luar negeri dan di dalam negeri sudah mencapai 2 juta orang anggota. Persilatan atau silat sebagai cabang olahraga legendaris telah dinyatakan sebagai salah satu aset budaya Indonesia, yang membentuk karakter SDM. (Hery S)

Tags

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top