Temanggung, suaragardanasional.Com - Tahun politik 2024 menyita perhatian rakyat Indonesia. Hajatan demokrasi menjadi harapan rakyat, berlangsung aman dan damai. Ribuan jemaah sholawat membludak, memenuhi area eks Plaza Pasar Legi Parakan mengikuti Do'a Dan Bersholawat, Selasa (2/1). Dalam cuaca yang cerah, jemaah khusyuk bersholawat dipimpin Habib Rifqi Aidit dari Solo.
Kegiatan religi yang dihadiri jemaah sholawat dari Magelang, Wonosobo, Kendal dan Temanggung ini dimulai pukul 21.00 WIB diawali do'a tahlil oleh Gus Sahal Nasuha (Parakan). Do'a tahlil untuk mendo'akan para sesepuh dan ulama, untuk kemaslahatan bangsa dan negara Indonesia.
Anggota DPD RI Denty Eka Widipratiwi yang pada tahun 2024 maju kembali sebagai calon DPD RI 2024-2029 mengajak jemaah untuk menjaga persaudaraan. "Kita semua adalah saudara. Jangan mudah diadu, jangan mudah dihasut. Perkokoh persaudaraan karena kita sebangsa dan setanah air. Saya mohon do'a restu dan dukungan panjenengan sedaya, saya mencalonkan kembali sebagai anggota DPD RI. Saya masih menjadi DPD RI sampai bulan Oktober nanti. Kita saling mendo'akan, semoga kita semua diridhoi Allah SWT," ujar Denty diamini ribuan jemaah.
Sholawat yang menggetarkan jantung Kota Parakan ini khidmat. Di panggung utama duduk berjajar Habib Ahmad Assegaf, Habib Abdurrahman Assegaf, Habib Rifqi Aidit, Habib Muhammad Al Jufri, Gus Miftahul Lubab. Anggota DPD RI Denty Eka Widipratiwi SE, MH memilih membaur di tengah-tengah jemaah sholawat.
Sholawatan berlangsung selama tiga jam nonstop. Habib Rifqi Aidit menyerukan jemaah untuk istiqomah bersholawat bagi Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Dan jemaah mendo'akan rakyat, bangsa dan negara diberi berkah, selamat, sejahtera dan saling mengasihi antar sesama manusia, siapapun itu. Irama hadrah dari Al Qarebet Parakan mengajak jemaah sholawat ayunkan tubuh dan tangan. Kibaran bendera merah putih dan bendera dari berbagai majelis menghiasi kerumunan jemaah sholawat yang duduk lesehan dengan tertib.
Dua jam bersholawat, jeda waktu untuk tausiah dari Gus Miftahul Lubab. Gus Miftah menyebutkan sholawat malam ini dihadiri para habib, tokoh masyarakat dan agama, anggota DPD RI Denty Eka Widipratiwi dan suami Wakil Bupati Temanggung 2019-2023 Heri Ibnu Wibowo. "Ini adalah malam keramat penuh rahmat. Dengan sholawat, kita diridhoi Gusti Allah, cuaca pun cerah," kata Gus Miftah.
Gus Miftah berpesan, jemaah sebagai umat sudah diberi tanda di Al Quran bahwa Nabi Muhammad SAW dan umatnya, dititahkan untuk bisa membaca, bisa membaca dalam arti sesungguhnya, bisa membaca tanda-tanda jaman. "Ilmu apa saja bisa dibaca. Ilmu titen pun bisa dibaca, seperti tanda-tanda jaman. Agar umat siap menjalani perubahan kehidupan," katanya.
Di tahun 2016, di pinggir-pinggir jalan pernah ada fenomena telolet. Tidak ada yang menyuruh, yang diingatkan adalah sopir. Ibaratnya, sopir adalah pemimpin, dan anak-anak adalah rakyat. Lalu di tahun 2020 terjadi pandemi covid-19, kemudian menyusul kemudian ada mainan lato-lato. Itu apa artinya, yakni itu kode alam. Yakni terjadi benturan-benturan atas bawah. Setahun lalu, terjadi benturan di masyarakat, antar ulama pun juga dibenturkan. Itu adalah kode alam dari Allah SWT. Sasarannya adalah nahdlatul ulama. Tapi yang lebih utama sasarannya adalah Indonesia. Rakyat jangan mudah dibentur-benturkan. Rakyat harus akur, bersatu, saling membantu, imbuhnya.
"Sholawat kali ini sangat ramai jemaah. Semoga nanti DPR, DPD, Presiden yang terpilih jadi adalah yang seneng cinta sholawatan. Bu Denty juga semoga diijabahi dados DPD RI yang amanah. Pak Ibnu Wibowo mugi enggal diparingi kesehatan. Siapapun yang akan memimpin, adalah yang senang sholawat. Senang sholawat itu artinya tidak senang rusuh, tidak senang kisruh.
Sebagai umat Islam, jangan suka menghujat, menjelek-jelekan calon atau paslon lain. Sebagai umat Rasulullah harus saling menjaga martabat.
Ribuan jemaah sholawat dengan setia mengikuti sholawat dan do'a hingga akhir acara menginjak pukul 00.00 dini hari, Rabu (3/1).
Pengamanan kegiatan ysng mengundang ribuan orang ini dari Polres Temanggung, pemuda Parakan dan Banser Parakan. Usai ribuan bubar, Kota Parakan yang berjuluk Kota Pusaka diguyur hujan deras. (Hery S)