Temanggung, suaragardanasional.com - Salah satu resep awetnya suatu komunitas adalah kebersamaan yang selalu terjaga. Komunitas PAGARI (Paguyuban Telaga Puri) yang sudah didirikan hampir seperempat abad lalu, merayakan berdirinya perkumpulan para lansia penggemar seni menyanyi dan bermusik di Pujasera, Kowangan, Senin (22/1).
Komunitas in diketuai Budiyono. Selaku Ketua PAGARI, Budiyono akrab dipanggil David, menyebut ini adalah ultah komunitasnya yang sangat unik. Yakni diselenggarakan di basecamp tempat latihan komunitas yang hampir 90 persen anggotanya lansia ini. "Dan ultah ini bertepatan dengan akan dilaksanakan pesta demokrasi.
Menapak usia 24 tahun, PAGARI masih diisi orang-orang yang bersemangat. Dalam mengawal paguyuban atau komunitas ini banyak rintangan dan kerikil-kerikil tajam, namun tetap berjalan dan kokoh berdiri," tutur Budiyono.
David berterimakasih kepada teman-temannya yang sudah setia bernaung dan beraktifitas seni suara di komunitas. Sebagai salah satu komunitas yang cukup senior di Kabupaten Temanggung. Anggota komunitas ini berasal dari multi latar belakang, pensiunan ASN, wiraswasta, guru, dan sebagainya. Anggota PAGARI memakai salah satu stan kuliner di pojok Pujasera untuk sarana berkumpul dan bernyanyi.
Dewan Penasehat PAGARI dan Pendiri PAGARI Drs Sunarto Siswoyo (90) berharap semua anggotanya tetap guyub rukun meskipun sudah memasuki masa usia lanjut. Komunitas menjadi oase bagi anggotanya untuk berbagi dan saling asah asih asuh.
Ultah komunitas dihadiri tamu acara yakni ustadz H Arif Noorhadi. Arief ikut mangayubagya ultah PAGARI yang dihadiri puluhan anggota dari Temanggung dan Magelang.
Dalam tausiah oleh H Arief Noorhadi mantan anggota DPRD Kabupaten Temanggung tahun 2019 ini, pendiri PAGARI yang sudah berusia 90 tahun, namun tetap awet muda. "Ya tentu ini berkat adanya beliau di dalam komunitas PAGARI. Ultah atau milad ke-24 ini menjadi spesial tersendiri, karena dilakukan di tempat latihannya anggota PAGARI.
"Apa yang kita senandungkan di lagu mars PAGARI adalah mampu meneduhkan hati. Bersenandung bisa melembutkan hati. Orang yang lembut hatinya, lebih banyak hal baik yang bisa mudah menempel pada dirinya. Sedangkan orang yang hatinya keras, sulit menerima hal-hal baik. Di komunitas ini harus mampu melebur kebaikan," kata Arief.
Komunitas ini bukan tempat ngumpul orang yang merasa paling baik. Tapi komunitas ini adalah kumpulan orang yang ingin berproses menjadi baik. Karena orang yang ada di dalamnya bermacam-macam warna.
Ini sudah melebur dalam PAGARI. Hal-hal tidak baik dan prasangka tidak baik dipagari oleh komunitas ini. Dengan demikian, kebaikan-kebaikan akan mewujudkan rejeki-rejeki kita dan ketika kita mampu menarik iri dan dengki, maka semua perbedaan agama, ras, suku dan sebagainya akan melebur dalam kebersamaan.
Sekretaris PAGARI, Halimah, menyampaikan pesan bahwa ultah PAGARI meskipun dirayakan secara sederhana, tapi punya makna batin mendalam bagi anggotanya. "Beliau-beliau ini hadir disini untuk PAGARI. Untuk sebuah kebersamaan, rasa ayem, senang, ngayomi dirasakan seluruh anggotanya. Tak heran, di usia komunitas yang sudah 24 tahun pun mereka masih asyik berkumpul dan bersenandung. Damai rasanya," tutur Halimah. (Hery S)