Temanggung, suaragardanasional.com - Ratusan KPPS di Kabupaten Temanggung resah. Pasca mereka menerima SK pengangkatan sebagai KPPS, mereka wajib dilantik dan mengikuti bimbingan teknis (bintek) dan pelatihan tata cara pemilu. Mereka kesal hanya menerima uang transport 50 ribu. Padahal sesuai rincian KPU, uang transport untuk Pelantikan KPPS dianggarkan sebesar Rp 100 ribu per orang. Dan anggaran Bintek dan Pelatihan sebesar Rp 200 ribu per orang.
"Kami sudah mengikuti pelantikan yang waktunya pelaksanaannya digabung dengan bintek pelatihan, tapi kog kami menerima uang transport Rp 50 ribu," kata anggota KPPS di Kabupaten Temanggung. Mereka bersama rekan KPPS yang lain mengaku mendapatkan informasi dari slide resmi KPU soal anggaran kegiatan bagi PPS dan KPPS. Didalam informasi tersebut jelas disebutkan bahwa uang transport untuk kegiatan pelantikan dan bintek pelatihan sebesar masing-masing Rp 100 ribu/orang dan Rp 200 ribu/orang.
Mereka menduga ada pemotongan uang transport untuk anggota KPPS. Masalah ini akan digugat oleh KPPS dan diusut, berapa sebenarnya anggaran untuk uang transport kedua kegiatan tersebut.
Dengan uang transport yang Rp 50 ribu tersebut dinilai tidak layak. Para anggota KPPS sudah mengikuti kegiatan tersebut sepanjang hari dari pagi sampai sore. Apakah ada indikasi uang transport disunat, mereka tidak mendapatkan penjelasan soal ini.
Bintek pelatihan dilaksanakan pada tgl 26, 27 dan 28. Namun ada sesuatu hal, ada pelaksanaan bintek pelatihan yang dimajukan mulai pada tanggal 25 Januari 2023.
Pihak Sekretariat KPU Kabupaten Temanggung berdalih, kegiatan pelantikan berlangsung tidak sampai 2 jam dan kegiatan bintek pelatihan kurang dari 8 jam. Dan lokasi bintek juga di desa setempat dan bukan di hotel. Dengan demikian uang saku yang diberikan ke KPPS minim.
"Uang transport itu diberikan sesuai bujet yang tersedia. Anggaran untuk transport memang hanya Rp 50 ribu. Kegiatan pelantikan kan hanya singkat waktunya, peserta dibacakan SK-nya. Tidak ada KPPS yang merasa tidak puas," jawab Ketua KPU Kabupaten Temanggung Henry Sofyan Rois yang diklarifikasi masalah di kantornya, Sabtu (27/1).
Henry menambahkan jawaban lewat klarifikasi lanjutan pasca kasus ini mencuat ke publik.
Yang disampaikan olehnya adalah pelantikan dan bimtek KPPS sebagai berikut,
Pertama, KPU Temanggung telah melaksanakan kegiatan pelantikan dan bimtek KPPS dengan mempedomani aturan dan juknis yang ada. Kedua, Ketua KPU Temanggung meragukan kebenaran foto slide yang ditunjukkan wartawan karena tidak jelas dari mana slide tersebut berasal, termasuk siapa yang menyampaikan slide itu. "Di slide itu sama sekali tidak ada keterangan fotonya," kata Ketua KPU yang bertubuh subur ini.
Ketua KPU Temanggung juga meragukan adanya KPPS yang merasa resah setelah ikut pelantikan dan bimtek. Hingga saat ini tidak ada kejelasan siapa KPPS yang merasa resah dimaksud. "Dan jika memang ada KPPS yang resah, kami mempersilakan yang bersangkutan untuk datang ke KPU Temanggung, agar kami bisa mengetahui secara jelas hal yang diresahkan sekaligus memberikan respon atau pencerahan terkait hal yang diresahkan. Demikian konfirmasi resmi dari kami, di luar hal-hal di atas bukan merupakan konfirmasi dari kami," ujar Henry yang dua periode duduk jabatan di KPU Kabupaten Temanggung
(Hery S)