Temanggung, suaragardanasional.com - Khazanah kuliner di Jawa Tengah semakin beragam, namun tak meninggalkan pakem provinsi ini dengan makanan khas dari kearifan lokal masing-masing kabupaten. Di Desa Soropadan, Kecamatan Pringsurat, ada destinasi kuliner yang pas untuk disebut sebagai sebuah bentuk kearifan lokal yang cocok untuk berakhir pekan bersama keluarga. Sebuah warung yang ngangeni, bahkan calon presiden Ganjar Pranowo adalah pelanggan setia warung satu ini.
Waroeng Iwak Kali di Soropadan ini lokasinya hanya 200 meter dari lokasi yang biasa digelar Agro Expo Soropadan oleh Pemprov Jawa Tengah di Jalan Raya Semarang - Magelang/Jogja. Warung yang menyediakan berbagai olahan ikan atau iwak kali sudah buka sejak 2007 lalu, yang didirikan oleh Witono almarhum dan kini usaha warung diteruskan oleh istrinya Budi Soelistiyowati atau Bu Lis Witono.
Warung ini setiap hari menyediakan olahan favorit pengunjung yakni iwak kali seperti uceng, kotes, beyong, wader, yang direkomendasi digoreng. Dan olahan masakan lain yang tak kalah menggugah selera makan, rica enthok atau dibacem. Menu iwak kali yang renyah, gurih dan sangat terasa bumbunya plus sambel kosek ijo menjadi menu yang paling disukai Ganjar Pranowo dan istrinya Atikoh S serta Alam yang sering meluangkan waktu jajan di tempat ini.
Waroeng Iwak Kali tak begitu luas, tempat makan di beberapa gazebo bambu yang berdiri di halaman depan rumah tinggal keluarga Bu Lis. Lingkungan Desa Soropadan yang masih hijau asri dengan persawahan dan air irigasi serta sungai, menjadikan warung satu ini tetap bersuasana adem. Banyak sekali tokoh atau publik figur yang menjadi pelanggan setia warung. Seperti KH Mustofa Bisri (Gus Mus) dari Rembang, artis dan binaragawan Ade Rai, lalu Doni Kusuma. Pemain film Mathias Muchus, maestro tari Didik Ninik Thowok, Bupati Temanggung 2013-2019 Bambang Sukarno. Kemudian mantan Gubernur Jateng Bibit Waluyo, Pangdam IV Diponegoro Mayjen Mulhim Asrofi, juga pakar kuliner Bondan "Maknyus" Winarno ada di deretan pengunjung warung sederhana ini.
Di Waroeng Iwak Kali Foto pengunjung atau tamu tokoh dan publik figur ini dipajang di dinding dan pemisah ruang warung."Pak Ganjar Pranowo kalau dhahar disini sukanya wader, uceng, empis-empis tahu tempe dan sambel kosek ijo, Bu Atikoh istrinya juga demikian," tutur Bu Lis.
Tak jarang Ganjar Pranowo bersama Atikoh dan anak semata wayangnya, Alam, datangi Waroeng Iwak Kali dengan naik sepeda motor dari Jogja atau dari Semarang ke Soropadan untuk sekedar menunaikan hasrat menyantap iwak kali. Letak warung di di Jalan Tembus Pringsurat - Medono, Dusun Lebak, Desa Soropadan, Pringsurat yang mudah diakses dari Semarang, Jogja dan Purwokerto/Banyumas, menjadinya warung ini mempunyai pelanggan yang 50 persen lebih adalah pengunjung dari luar kota.
Pengunjung dari Jakarta yakni Ketua Umum Sekber Ganjar Nusantara, Bayutami Amalia pun rela menuntaskan rasa penasarannya pada kuliner iwak kali yang konon ikannya berasal dari Kali Progo yang berhulu di Temanggung berhilir hingga Kulonprogo sampai Laut Selatan. Bayutami yang datang bersama suaminya Uray Wisnu Wijaya akhirnya bisa membuktikan kelezatan iwak kali khas Temanggung ini. "Kalau sudah makannya seperti ini, ya hawanya pingin nambah makan. Sangat enak, cocok," ujar Bayutami.
Bu Lis menceriterakan perjalanan membuka usaha warung seperti yang dia lakukan dibutuhkan kesabaran. Seiring waktu berjalan, para pelanggan gethok tular ke orang lain menularkan kabar betapa iwak kali membuat ketagihan. Bu Lis, dalam beberapa tahun terakhir ini, selain menyediakan menu iwak kali siap santap, juga menyiapkan berbagai olahan iwak kali yang sudah digoreng berbumbu lengkap dengan kemasan pouch menarik. Iwak kali pun menjadi semacam oleh-oleh yang meninggalkan jejak bahwa di Temanggung ada kuliner yang enak tak terlupakan. (Hery S)