Temanggung, suaragardanasional.com - Masyarakat Kota Temanggung mulai dari pagi hingga siang tengah hari, Rabu (17/1) mendapat hiburan meriah. Ribuan siswa SMK Swadaya bercosplay unik, beragam dan lucu di Alun-Alun. Setelah karnaval berjalan kaki sejauh empat kilometer, ribuan siswa bereksibisi menari kolosal payung merah putih dan tarian hokya-hokya kuda lumpingan.
Masyarakat mendapat suguhan atraksi ini yang digelar dalam rangka Milad Ke-40 SMK Swadaya. Sekolah kejuruan favorit di Kota Tembakau ini mampu memunculkan ide segar di tengah sepinya hiburan bagi masyarakat. "Kami kerahkan 1.600 siswa - siswi untuk terlibat dalam karnaval berpakaian unik, inovatif maupun tradisional. Siswa diberi kebebasan menentukan pilihan sendiri, sebagai bagian dari ekspresi diri generasi muda," kata Kepala SMK Swadaya Bambang Suwito Hadi S.Pd M.Si yang bersama guru-guru berpakaian beskap Jawa.
Karnaval start dari halaman SMK Swadaya di Jalan Gilingsari No. 2, menyusuri Jalan MT Haryono ke arah Alun-Alun. Dengan berjalan kaki, siswa-siswi berpakaian adat tradisional Nusantara, warokan, baju dinas tentara, Linmas, dokter, teknisi mesin, cosplay Star Wars, gaun karnaval modifikasi dan banyak lagi. Rute "fashion show walking on street" dilanjut melingkari Kantor Bupati di Jalan A Yani menuju Tugu Jam. Sepanjang jalan karnaval ini menghebohkan warga masyarakat sepanjang yang dilalui.
Dari Tugu Jam yang merupakan titik nol kilometer Kota Temanggung, ribuan siswa SMK Swadaya bersemangat, tetap ceria, menyusuri Jalan Jenderal Sudirman - Jalan Soeprapto. Masyarakat yang menyaksikan di tepi jalan antusias minta berswafoto peserta karnaval. Ribuan peserta karnaval finish berjalan kaki di Alun-Alun.
Sebanyak 1.600 siswa tersebut membentuk formasi dinamis dengan membawa payung berwarna merah putih. Suasana di ruang publiknya Kota Temanggung ini membuncah dengan senyuman dan tawa peserta yang menari, memutar-mutar payung membentuk konfigurasi yang menarik. Sebagai generasi Z, aksi berpakaian mereka patut diapresiasi. Mereka masih kokoh memakai simbol-simbol budaya bangsa Indonesia yang beragam kebhinekaan. Mereka mendapat aplaus dari warga masyarakat yang setia menunggu dan menyaksikan aksi kolosal mereka.
Pembina Yayasan Pendidikan Temanggung yang menaungi SMK Swadaya, H Muhasyim yang didampingi Ketua Yayasan Drs Humam Sabroni M.Si, trenyuh dan bangga dengan aksi kolosal siswa-siswinya. "Kalian sudah sangat menghibur warga masyarakat Temanggung. Kami bangga pada kalian semua. Payung merah putih yang kalian pegang itu, silakan untuk kalian bawa pulang," kata H Muhasyim disambut aplaus gemuruh ribuan siswa. Acara penuh makna bagi mereka ini diakhiri dengan menari kolosal hokya-hokya kuda lumpingan. (Hery S)