Temanggung, SGN.Com - Calon Aggota Legislatif DPR RI Partai Perindo Dapil VI Jateng Nomor 2, Uray Wisnu Wijaya, untuk kesekian kalinya mendatangi wilayah Dapil VI untung menyambung silaturahmi. Di Pondok Pesantren Qoshrul Arifan Kabupaten Temanggung, Wisnu bertemu tatap muka dengan pengasuh ponpes yakni Gus Burhan dalam sebuah dialog gayeng di lingkungan ponpes, Minggu (17/12).
Di Ponpes yang berada di Lingkungan Maliyan, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Temanggung ini, Wisnu disambut Gus Burhan dan Gus Ridwan, sejumlah wali santri yang memondokkan anak mereka ke ponpes yang didirikan oleh KH Malik atau Gus Malik di tahun 1993 silam. Wisnu bertukar pikiran dengan Gus Burhan yang berambut gondrong dan berpenampilan sederhana.
Kedatangan Wisnu ke ponpes yang memiliki ratusan santri ini untuk silaturahmi dan memperkenalkan diri sebagai salah satu kandidat anggota DPR RI dari partai yang didirikan Hary Tanoe Sudibyo. "Kami kesini ingin nyambung rasa dan ingin lebih akrab dengan Gus Burhan. Kami berpandangan bahwa pesantren adalah item penting dalam dunia pendidikan bagi generasi bangsa Indonesia. Dan kami bakal memperkenalkan program pendidikan ke Kabupaten Temanggung," kata Wisnu mengawali perbincangan.
Wisnu di hadapan para wali santri mengungkapkan, Partai Perindo telah memiliki program-program unggulan yang nyata, mulai dari tingkat untuk anak, siswa sekolah hingga untuk ibu-ibu atau bapak-bapak. "Kami saat ada di tengah masyarakat, kami bukan lagi sekedar omong janji, tapi kami memang sudah memiliki beberapa program yang bisa diikuti dan diterapkan ke masyarakat. Salah satunya, diantaranya beasiswa untuk anak sekolah berprestasi. Ini akan membantu para orang tua untuk berbuat yang terbaik bagi anak mereka. Agar keberlangsungan pendidikan anak tak terhambat," ujar Wisnu pada saat yang sama di Ponpes Maliyan ini menyampaikan tali asih untuk para wali santri.
Alangkah berbahagianya pada momentum pertemuan Wisnu Wijaya dengan pengaduh ponpes bernama lengkap Gus Burhan Alimussirri yang didampingi istrinya Adriyani Agustin yang baru saja melahirkan putranya. Tak hanya soal sisi pendidikan, pertemuan penuh makna Wisnu dengan Gus Burhan mengobrolkan situasi sosial politik dan keagamaan. Soal maraknya kampanye, ada yang baik dan yang buruk, kegiatan sholawatan dan lain hal termasuk soal capres cawapres yang ideal bagi bangsa Indonesia ke depan.
Gus Burhan menyebutkan kekuatan terbesar di Indonesia adalah pesantren. Disitulah peran ulama yang selalu diikuti oleh santri. Gus Burhan berpesan, pesantren jangan dijadikan alat atau pendorong mobil mogok. Kalau mobil sudah bisa berjalan dan melaju, santri ditinggal begitu saja ibaratnya.
Wisnu mengatakan, dengan silaturahmi nyambung rasa seperti ini, akan dibuka pintu-pintu rejeki. "Dari pertemuan, ngobrol, ngopi bisa saling menyambung silaturahmi. Pokoknya jangan sampai terputus silaturahmi, mulai hari ini Saya adalah anggota keluarga dari Gus Burhan dan ponpes. Karena hari ini kami dipertemukan tentu atas kehendak Allah SWT," ujarnya.
Gus Burhan menyebutkan , dirinya mencermati situasi politik akhir-akhir ini. Dalam pesannya, ditekankan semua pihak jangan saling hujat menghujat. Karena itu menjadi sumber konflik, yang pada akhirnya akan berimbas ke kerukunan masyarakat di bawah.
"Pesantren harus diperhatikan oleh wakil rakyat. Jangan sampai pesantren dijadikan batu loncatan saja saat Pemilu. Sebab pesantren tetap dibutuhkan oleh masyarakat," pesan Gus Burhan.
Wisnu, merasa pertemuan ini luar biasa, sebab bertepatan dengan kelahiran ananda Gus Burhan. Silaturahmi ini berlakunya sampai tak ada batas waktu. Bahkan sampai anak cucu kita nanti. Harapan Saya, kita akan melanjutkan silaturahmi dalam ruang yang lebih luas. Kami, Wisnu Wijaya dan Sugiyati, mohon do'anya untuk melangkah sebagai calon legislatif DPR RI Dapil VI Jateng dan DPRD Kabupaten Temanggung, pungkas pria berdarah Kalimantan Barat ini. (Hery S)