Magelang, SGN.Com - Calon anggota legislatif DPR RI Dapil VI Jawa Tengah dari Partai Perindo, Urai Wisnu Wijaya agresif mengkampanyekan Partai Perindo dan Capres Ganjar Pranowo ke masyarakat pedesaan. Di wilayah lereng Gunung Sumbing bagian selatan dan di wilayah Kali Progo, Wisnu blusukan dari rumah ke rumah warga desa.
Di rumah pasutri Irul - Wiwik Di Desa Candimacanan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang disambangi pria yang memiliki nama lengkap Uray Wisnu Wijaya. Kedatangan Wisnu beserta sejumlah caleg Kabupaten Magelang dan Temanggung ke Bandongan ini, untuk memperkenalkan diri ke warga setempat. "Kami sejauh ini baru tahu sosok Pak Wisnu dari WA dan baliho. Kalau sudah bisa bertemu langsung dengan caleg DPR RI begini kan lebih manteb dan bisa curhat masalah yang ada disini. Dan Pak Wisnu juga langsung beri tanggapan," kata Wiwik.
Wisnu menyatakan kepada warga untuk tidak takut menyampaikan pendapat aspirasi atau bahkan pandangan politiknya. Sebab itu merupakan hak setiap warga negara. Soal pilihan politik, adalah rahasia nanti di bilik suara atau TPS. "Warga desa masih demokratis. Mereka boleh memilih caleg yang dirasa cocok dan dinilai mampu membawa aspirasi warga ke parlemen di Senayan," kata Wisnu.
Wisnu menyadari sebagai caleg DPR RI non incumbent, ada bayangan kompetisi ketat dari caleg dari berbagai parpol. "Setelah kami turun langsung dari rumah ke rumah warga, pandangan warga desa ternyata masih terbuka dan demokratis. Kami hadir ke warga desa tidak untuk menebar janji. Kami langsung menawarkan program nyata untuk masyarakat. Kami turun ke bawah, satu hal untuk silaturahmi dan kedua ketiga untuk sosialisasi program nyata Perindo dan memantapkan figur Capres Cawapres Nomor 3 Ganjar Pranowo - Mahfud yang diusung partai kami," terang dia.
Deretan program yang dibawa Wisnu meliputi asuransi, beasiswa, pembangunan masjid atau mushola, dan kartu pra kerja.
Wisnu mengklaim pihaknya dalam melangkah di daerah, telah didukung 20 orang caleg tingkat kabupaten di Dapil VI Jawa Tengah. Pola bertandem dengan caleg kabupaten seperti ini, untuk memastikan dukungan kuat konsituen di akar rumput.
Bergeser di di rumah Rohimin, warga Dusun Madusari 2 Desa Tanjunganom, Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang yang merupakan wilayah sentra pembibitan buah durian dan alpukat. Desa Tanjunganom kondang sebagai daerah pembibitan pohon buah durian dan alpukat berkualitas. Di desa ini ada sepuluh jenis bibit pohon durian yang dikembangkan oleh warga. Sejumlah problem yang dialami oleh warga diceritakan kepada Wisnu.
Di tengah menerima curhatan aspirasi warga, Wisnu menyerahkan tali asih untuk siswa berprestasi yang diberikan kepada Riva Selviana Rahmawati siswi kelas VI SD Negeri Tanjunganom anak dari Ny. Latifah. Siswi anak dari petani ini mempunyai prestasi nilai tertinggi. Tali asih diberikan kepada siswi agar semangat belajarnya tak kendor. Wisnu berpesan, akan turut mengawal anak-anak di pedesaan bisa menuntaskan wajib belajar 12 tahun bahkan hingga bisa kuliah.
Wisnu turun ke Dapil VI untuk mendengar langsung keluh kesah dari warga. Warga yang didatanginya adalah konsituen yang sudah pasti mengantongi KTA Partai Perindo. Warga yang didatangi dianggap sebagai keluarga baru. "Rosomu ya Rosoku," kata Wisnu di hadapan warga, Minggu (17/12).
Wakil Ketua DPD Perindo Magelang/ caleg DPRD Kabupaten Magelang Nomor 1 Dapil 6, Tovan Triadi, mengatakan mudah-mudahan tali asih ini bermanfaat bagi keluarga untuk membantu anaknya dalam bersekolah. Tovan minta warga tidak usah takut dalam menentukan pilihan politiknya. Kami ingin mengubah pola pikir masyarakat bahwa setiap ada caleg datang, dianggap membawa uang. Jangan beranggapan demikian. Kita ingin berpolitik dengan santun cerdas dan ingin memberikan kepedulian yang riil dalam jangkz panjang. Amanah ini untuk dijaga. Warga yang sudah didatangi oleh caleg Perindo, bisa jadi contoh dan menyambungkan program ke warga lain sebagai penerima manfaat.
Di lereng Merapi, Wisnu menemui puluhan petani. Di Dusun Gowok Sabrang, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, adalah wilayah yang masuk radar sebagai konsituen Perindo. Masyarakat wilayah Dukun sudah merasakan denyut program yang dibawa oleh Perindo. Wisnu menyatakan jika warga dusun ingin membangun masjid, pihaknya akan membantu mewujudkannya. Prosesnya sangat cepat dan tidak perlu proposal.
Bardi, pemuda Karang Taruna Gowok Sabrang blak-blakan kepada Wisnu, bahwa desanya membutuhkan peralatan olah raga bola voli. Warga lain yang petani wadul pipa untuk menyalurkan air ke rumah warga banyak yang pecah. Kemudian warga mengusulkan pembuatan posko pengamatan Gunung Merapi, mengingat desa ini berada pada kawasan bahaya, hanya berjarak 5 kilometer dari puncak Merapi. Pembangunan posko pengamatan gunung adalah bagian dari mitigasi bencana secara mandiri oleh warga. "Pipa air sering rusak bila diterjang banjir. Warga butuh selang air yang fleksibel dan kuat. Kemudian membutuhkan peralatan kesenian," kata Bardi yang menyampaikan curhatan ini mewakili beberapa RT di Dusun Gowok Sabrang. Satu dusun ada 200 KK dengan jumlah warga 500 orang lebih.
Wisnu, secara bijak memberikan jawaban, bahwa dirinya adalah calon anggota legislatif yang pasti memperhatikan aspirasi dari warga ini. "Pada intinya, kita bersilaturahmi untuk jalin persaudaraan. Saudara yang berkeinginan, insyaAllah kami pun minta dibantu do'a dan dukungan. Saya tidak ingin berjanji, tapi pasti memenuhi aspirasi ini. Pak Samianto, contoh warga Dusun Gowok Sabrang, yang sudah masuk aplikasi KTA Perindo dan otomatis sudah berhak mendapatkan fasilitas dari kartu Perindo, tunjangan keluarga, asuransi dan beasiswa utk anak usia SD," papar Wisnu.
Petani bernama Slamet, menanyakan, kartu KTA Perindo itu berlaku sampai kapan? Oleh Wisnu dijawab kartu tersebut berlaku selama 1 tahun. Dan bisa berlaku selama 5 tahun jika Wisnu terpilih. Dia mempersilakan aspirasi warga ini disampaikan ulang secara rinci dan tertulis. Pihak Wisnu akan sat-set menindaklanjuti aspirasi warga desa. (Hery S)