Jepara, SGN.com- Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Jepara menggelar sosialisasi 4 Pilar MPR RI, yakni Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, dan NKRI sebagai bentuk negara, serta Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Sosialisasi ini, bertempat di Pendopo Kartini, Selasa (12/12/2023).
Hadir Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Pj. Bupati Jepara H. Edy Supriyanta, Wakil Ketua DPRD Jepara Pratikno, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Jepara Roni Indra, dan Forkompinda lainnya. Selain itu, dihadiri para guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Sejarah di Jepara, serta tamu undangan yang hadir.
Dr. Alamsyah Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, dan Dr. Irwansyah Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI sekaligus Dosen Universitas Indonesia juga hadir menjadi narasumber, dan Arif Darmawan Kepala Diskominfo sebagai moderator.
H. Edy Supriyanta menyampaikan,
hampir 4 abad sebelum Indonesia merdeka, Jepara telah memiliki pemimpin perempuan gagah berani dan perintis anti kolonialisme, yaitu Ratu Kalinyamat. Selama 30 tahun berkuasa (1549–1579), Ratu
Kalinyamat tidak hanya membawa Jepara ke puncak
kejayaan, tapi juga melawan kolonialisme.
Beliau 4 kali menyerang Portugis pada Tahun 1551 ke Malaka atas permintaan Sultan Johor, tahun 1564-1565 ke Teluk Ambon atas permintaan Bangsa Hitu, tahun 1568 ke Malaka atas permintaan Sultan Aceh, invasi secara mandiri ke Malaka dengan kekuatan 15 ribu pasukan.
Bukan soal menang atau kalah, tetapi keberanian dan visi beliau dalam membangun poros maritim dengan membentuk pakta pertahanan di Nusantara, telah
menunjukkan jiwa patriotisme yang harus kita warisi.
"Saya yakin, Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini, akan
memberi gambaran terkait relevansi nilai perjuangan
Ratu Kalinyamat dalam proses ke-Indonesiaan, citacita, dan proses kebangsaan kita,"ucapnya.
H. Edy Supriyanta mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Lestari Moerdijat, serta seluruh tim pengusul atas anugerah gelar Pahlawan Nasional untuk Ratu Kalinyamat.
"Pekerjaan kita selanjutnya adalah merekonstruksi perjalanan
Ratu Kalinyamat melalui mapel yang Bapak/Ibu ampu, agar semangat dan nilai kejuangannya, diwarisi anak-anak kita, ucap H. Edy Supriyanta.
Lestari Moerdijat dalam sambutannya mengatakan, salah satu pengakuan Negara adalah Ratu Kalinyamat yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Republik Indonesia pada 10 November 2023. Ratu Kalinyamat membangun Masjid Mantingan tidak hanya menghormati suaminya (Sultan Hadlirin), namun untuk syiar dan dakwah Islam.
"Masjid Mantingan menjadi sumber inspirasi dalam ukiran Jepara yang membangun peradaban seni ukiran dan dikenal sampai mancanegara,"terang Lestari Moerdijat.
Lebih lanjut, Lestari Moerdijat dalam konteks 4 Pilar, Ratu Kalinyamat dan Jepara telah memberikan kontribusi penting dalam menjaga kedaulatan ekonomi Indonesia. Tidak hanya itu, Ratu Kalinyamat juga menginspirasi perjuangan bangsa Indonesia hingga sekarang.
"Sebaiknya seluruh elemen bangsa, khususnya masyarakat Jepara merupakan perekat kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia,"tuturnya. (Hani)