Temanggung, SGN.Com - Seratus tamu undangan memadati acara Sosialisasi Musik Keroncong Untuk Generasi Muda di Pendopo Pengayoman, Kamis (14/12). Mayoritas tamu adalah generasi milenial, para pelajar SMP, SMA/SMK. Mereka hadir dan tune in dengan musik keroncong yang legendaris di Indonesia.
Acara yang santai dan adem ini sedianya mengundang Pj Bupati Hary Agung Prabowo, namun diwakilkan Staf Ahli Bupati Tri Raharjo. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Saltiyono Atmaji dan pimpinan OPD lain hadir. Penasehat Hamkri Kabupaten Temanggung, Istantiyono S.Sos mengungkapkan sosialisasi ini acara resmi dari Hamkri yang berkolaborasi dengan Pemkab Temanggung dan Dinas Pendidikan. "Kami mengundang semua OPD dan camat, perwakilan sekolah setingkat SMP, SMA/SMK yang ada di Temanggung. Bibit muda musisi di Temanggung luar biasa, banyak sekali. Di masing-masing sekolah memiliki musisi dan penyanyi muda berbakat. Berbagai titel kejuaraan musik dan menyanyi, baik tingkat kabupaten, provinsi dan nasional, sering dimenangkan mereka. Kami mengarahkan generasi milenial untuk mengenal, memainkan dan mencintai musik keroncong. Keroncong jaya," ujar budayawan Temanggung ini.
Di awal acara berlangsung, Sherlyn pelajar SMP Kandangan didaulat menuju panggung dan menyanyikan lagu keroncong. Sherly mengawali tarikan suaranya dengan cengkok merdu, empuk, membawakan lagu mendiang penyanyi keroncong legendaris dari Solo, Gesang, berjudul Bengawan Solo dengan mendayu. Sherlyn membuktikan bahwa anak muda milenial seperti dirinya, mampu menyanyikan lagu keroncong yang dianggap berat. Dengan corak suaranya yang bulat nan jernih, Sherlyn berhasil memukau para tamu yang hadir.
Penampilan pemain biola dari Donna, siswi SMA Negeri 1 Temanggung yang mengharu biru pendengar. Lagu Juwita Malam, dimainkan secara instrumental dengan gesekan biola versi milenial. Tampil dengan tenang, kalem, sang biolis yang mengiringi vokalis Fransisca Ketua Hamkri mendapat aplaus membuncah dari tamu yang hadir.
Panggung musik keroncong ini menjadi ajang anak muda unjuk kepintaran bernyanyi diiringi Orkes Gema Nada Bhumiphala pimpinan Trikanto. Grup orkes inilah yang nantinya melatih dan mendampingi para penyanyi dan musisi muda menggeluti musik keroncong.
Ketua Hamkri Kabupaten Temanggung, Fransisca,menyebut Hamkri itu lembaga yang membawahi delapan grup orkes musik keroncong. Dari kedelapan grup ini, penyanyi dan musisinya sudah senior bahkan sebagian telah lanjut usia.
Atas dasar kondisi seperti ini, Fransisca bersama rekan di Hamkri ingin adanya upaya regenerasi pemain keroncong dengan merekrut remaja. Rekrut tidak hanya pada penyanyinya, namun juga pada musisinya. "Syukur nanti terbentuk grup tersendiri yang isinya full remaja semua. Kita mengajak guru musik di setiap sekolah untuk mendukung siswanya bermain musik keroncong," kata perempuan bernama panjang Fransisca Supriyati S. Pd yang pernah berdinas di Bidang Informasi dan Komunikasi Diskominfo serta Kepala Bidan Pemuda di Disdik Kabupaten Temanggung.Agendanya Pendopo Pengayoman setiap bulan akan dipakai untuk main grup yang dalam naungan Hamkri. Sebulan sekali mereka main jam session musik keroncong.
Aryunati atau akrab dipanggil Yuyun Bendahara Hamkri Kabupaten Temanggung, menyebut grup orkes pengisi kegiatan sosialisasi ini adalah orkes khasnya Temanggung. Yang sudah menjadi ikon musik keroncong di Kota Tembakau. Genre langgam jawa mampu dimainkan dengan apik oleh orkes saat mengiringi penyanyi remaja, Bagas, dengan lagu Jenang Gula dan Kangen Seliramu.
Siswa remaja yang hadir di acara ini cukup banyak dan mereka masih berseragam sekolah. Mereka mengaku senang diundang untuk mengikuti sosialisasi musik keroncong. "Hari ini kita menikmati musik keroncong. Dengan mendengarkan musik keroncong, pasti akan mencintai. Musik keroncong bisa untuk dimainkan dengan lagu-lagu terbaru anak muda milenial," kata Istantiyono yang terharu menyaksikan sendiri masih banyak anak muda yang gandrung dengan musik satu ini. (Hery S)