Kudus, SGN.com- Kepolisian Resor (Polres) Kudus menggelar pelatihan simulasi pengamanan VIP, pengepungan, penggeledahan rumah dan pembebasan sandera dalam rangka Operasi Mantap Brata Candi 2023-2024 guna menghadapi kontinjensi dan antisipasi gangguan Kamtibmas di wilayah hukum Polres Kudus. Kegiatan ini berlangsung di halaman apel Mapolres setempat pada Kamis (30/11/2023).
Pelatihan simulasi tersebut diperagakan oleh Unit Reaksi Cepat (URC) Muria Sat Samapta Polres Kudus guna mematangkan kesiapan personel jika suatu saat terjadi tindakan anarkis atau konflik sosial yang menimbulkan kerusuhan dalam pengamanan pemilihan presiden (Pilpres) pada 2024 mendatang.
Dalam kesempatan ini, Kapolres Kudus, AKBP Dydit Dwi Susanto menyampaikan, tujuan dari dilaksanakannya pelatihan tersebut. “Hari ini Polres Kudus menggelar latihan simulasi dalam rangka operasi mantap brata candi 2023-3024, serta pengamanan Calon Presiden serta Wakil Presiden menjelang Pemilu tahun 2024, tujuanya untuk memastikan para personel siap menghadapi tugas nyata saat kampanye di wilayah Kudus,” ujar AKBP Dydit Dwi Susanto usai menyaksikan simulasi.
Kapolres juga menegaskan, tugas Polri kedepan akan lebih berat terlebih saat memasuki tahapan-tahapan Pemilu 2024. “Tugas Polri kedepan pasti lebih berat, sehingga personel perlu dipersiapkan sejak dini melalui latihan-latihan rutin dan pembinaan fisik secara terus menerus,” tegasnya.
Ia juga menuturkan dalam pelatihan ini menampilkan kondisi nyata dilapangan. “Pelatihan ini menampilkan kondisi nyata dilapangan dimana personel mungkin saja berhadapan langsung dengan situasi yang tidak kondusif seperti aksi masa yang mendorong petugas, melempar dengan batu dan benda keras lainnya, sehingga dalam pelatihan inilah mental personel perlu dipersiapkan,” imbuhnya.
Selanjutnya, Kapolres menjelaskan pentingnya personel memahami bagaimana cara bertindak dalam setiap tahapan situasi yang ada, serta apa yang seharusnya dilakukan personel pada peningkatan eskalasi yang di tandai dengan kondisi anarkis, personel dipastikan tidak ragu dalam bertindak jika latihan terus menerus dilakukan.
“Untuk personel yang memegang kendali terhadap setiap kendaraan dan peralatan dinas, agar tidak lalai untuk selalu mengecek setiap komponen kendaraan dan peralatan dinas tersebut, sehingga dipastikan dapat berfungsi dengan baik saat digunakan,” ungkap Kapolres.
“Terakhir, saya mengucapkan terimakasih kepada semua jajaran khususnya Tim URC Muria yang telah memeragakan simulasi dengan baik. Kami bangga dengan rekan-rekan semua,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Tim Unit Reaksi Cepat (URC) Muria Polres Kudus yang beranggotakan 36 personel ini siaga 24 jam ini dibentuk AKBP Dydit Dwi Susanto saat awal menjabat Kapolres Kudus dalam mengimplementasikan program Kapolri menuju Polri Presisi. Selain itu, untuk mencegah aksi kriminalitas dan gangguan kamtibmas demi keamanan dan kenyamanan masyarakat Kudus.(arwani)