Para pelajar datang ke Mapolres Rembang, hari Selasa (07/11) buntut kejadian tawuran. Foto : Totok Adji |
Rembang, SGN. com – Polres Rembang melakukan langkah-langkah cepat, setelah kejadian tawuran antar pelajar yang melibatkan dua sekolah, SMK Muhammadiyah Rembang dan SMK Umar Fatah Desa Punjulharjo, Rembang.
Kasat Reskrim Polres Rembang, AKP Heri Dwi Utomo menjelaskan berawal dari video viral tawuran, pihaknya melakukan penyelidikan.
“Kemudian diketahui ada siswa dari dua sekolah yang berseteru,” tuturnya.
Pada Senin malam, langsung dikumpulkan kepala sekolah dan guru dari dua sekolah tersebut. Barulah pada hari Selasa (07 November 2023), ratusan siswa yang diduga mengetahui peristiwa tawuran itu dihadirkan ke Mapolres Rembang untuk dimintai keterangan.
“Alhamdulillah dari dua sekolah itu sudah hadir ke Polres. Kami langsung melakukan pendalaman,” kata Kasat Reskrim.
AKP Heri Dwi Utomo membenarkan adanya pihak yang melaporkan peristiwa ini, karena merasa menjadi korban tindak kekerasan.
“Ya benar, ada korban dan ada laporan tindak pidana yang masuk ke kami,” ucapnya, tanpa memperinci dari pihak mana yang melapor.
Makanya polisi harus mengambil langkah-langkah penyelidikan terlebih dahulu. Sampai Selasa sore, masih berlangsung pemeriksaan. Lebih dari 100 siswa dimintai keterangan.
Soal apakah nantinya didamaikan atau berlanjut ke proses hukum, Kasat Reskrim menyampaikan harus menunggu hasil pemeriksaan. Tapi pada prinsipnya, kepolisian akan mencari solusi terbaik.
“Ini kan termasuk kenakalan remaja ya, menjadi tanggung jawab kita bersama dan kita harus mencari solusi terbaik. Apakah harus dilakukan penegakan hukum atau ada win-win solution, pokoknya yang terbaik untuk anak-anak kita,” tandasnya.
Sebelumnya, Senin siang (06/11) sekira pukul 13.00 Wib, sekelompok siswa SMK Umar Fatah dengan naik sepeda motor melintas di depan sekolah SMK Muhammadiyah Jl. Dr. Sutomo Rembang.
Belum diketahui pasti pemicu tawuran, namun diduga ada lemparan batu, sehingga menyulut emosi siswa SMK Muhammadiyah. Awalnya terjadi perkelahian skala kecil dulu, setelah itu siswa SMK Muhammadiyah berhamburan keluar gerbang sekolah.
Mereka melakukan pengejaran terhadap pelajar SMK Umar Fatah, hingga berujung ramai pelemparan batu (Totok Adji)