Temanggung, SGN.Com - Ngrimpak, nama sebuah dusun di tengah kawasan hutan cukup kondang sebagai "pusat kebudayaan". Warga dusun yang terletak di Desa Lowungu, Kecamatan Bejen, ingin kebudayaan lokal mereka lebih diperhatikan oleh pemerintah daerah. Terutama, para pelaku seni mendambakan dusun menjadi pelestari budaya asli mereka dan tidak kehilangan jatidiri.
Hal itu disampaikan oleh Ki Sleman, tokoh budaya dan pimpinan grup kesenian tradisional Turonggo Jowo, saat kedatangan budayawan Kabupaten Temanggung, Istantiyono S.Sos. Ki Sleman mengutarakan bahwa Dusun Ngrimpak, Desa Lowungu, Kecamatan Bejen, dengan Grup Kesenian Turonggo Jowo tetap eksis menjaga budaya bangsa. "Di Dusun Ngrimpak tetap tumbuh subur kesenian tradisional, kuda lumping, wayang kulit dan kesenian lainnya. Kami berterimakasih dirawuhi Romo Istantiyono selaku budayawan yang selalu ingat pada kami, pelaku seni," tutur Ki Sleman.
Ki Sleman di Dusun Ngrimpak adalah tokoh setempat yang biasa memimpin ritual Cowongan. Yakni do'a warga dusun untuk minta hujan kepada Tuhan YME saat kenarau berkepanjangan. Dengan lewat media Cowong atau semacam boneka jalangkung. Warga membuat Cowong dari wuwu (alat perangkap ikan) yg dibalut jarik dan diberi kepala dari batok kelapa yang dihiasi sepasang mata dan mulut. Ritual Cowongan dilakukan oleh warga di pepunden dusun Ngrimpak. Warga meyakini, para leluhur mereka akan meminta Tuhan YME untuk mengabulkan diturunkan hujan. Kemarau di tahun 2023 yang begitu panjang, berdampak pada hasil pertanian warga dusun.
Budayawan Istantiyono menyatakan, kearifan lokal di Dusun Ngrimpak patut dijaga. Kesadaran masyarakat akan kelestarian budaya dan lingkungan, justru terjaga dari adanya kearifan lokal.
Selain itu, Istsntiyono menyambung silaturahmi ke pelaku UMKM di Desa Tlogo, Kecamatan Tretep. Warga Dusun Tlogo, Desa Tlogo dihadapan Istsntiyono curhat home industri milik warga berupa pembuatan ceriping tales, dan kimpul membutuhkan modal usaha.
Warga kehabisan modal karena hasil dari penjualan produk, sudah dialokasikan pada biaya pembelian peralatan kerja. Ditambah kebutuhan hidup sehari-hari yang tinggi serta social cost menyebabkan warga kesulitan menghimpun modal kembali. Sebenarnya penjualan ceriping tales sangat bagus dan sudah ada pangsa pasar tersendiri.
Istantiyono menanggapi soal curhatan tersebut dan akan ditindaklanjuti. Istantiyono memahami kesulitan yang dialami warga masyarakat.
Warga Dusun Tlogo, Suyanto menyebutkan antusiasme warga Desa Tlogo cukup tinggi terhadap caleg yang peduli dan betul-betul 'mrantasi' problem di masyarakat desa.
Warga mengungkapkan, uneg-uneg mereka sengaja disampaikan ke Istantiyono agar tahu persis bahwa warga butuh wakil rakyat yang mampu mengatasi problem warga desa dan solutif lewat penganggaran jika kelak terpilih sebagai anggota DPRD.
"Pak Istantiyono sampun nilari becik wonten Tlogo. InsyaAllah saged dados anggota dewan," kata Ny. Aris, salah satu pelaku UMKM yang ikut dalam pertemuan warga dengan Caleg DPRD Kabupaten Temanggung dari Partai Gerindra Dapil 3 nomor urut 6 tersebut. Dia dan warga lainnya berharap gaung kehadiran Istantiyono di Desa Tlogo bisa menciptakan dan mendorong kemajuan desa. (Hery S)