Baznas Salurkan Ribuan Paket, Bupati Ungkap Potensi Uang Zakat Di Kalangan Pegawai Negeri

Baznas Kabupaten Rembang menyalurkan bantuan, hari Selasa (07 November 2023). Tampak Bupati dan Wakil Bupati Rembang hadir melepas bantuan ke desa-desa. foto: Totok Adji




Rembang, SGN.com – Perolehan zakat, infaq dan sadaqah yang diterima Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Rembang sampai bulan Oktober 2023 mencapai Rp 3,4 Miliar. Diprediksi sampai akhir tahun ini, angkanya sekira Rp 4,1 Miliar.


Ketua Baznas Kabupaten Rembang, Mohammad Ali Anshory menyampaikan hal itu, saat launching pendistribusian zakat, infak dan sedekah tahun 2023 di Gedung Haji, Selasa pagi (07 November 2023).


Ali menyebut dari uang yang terkumpul pihaknya menyalurkan melalui 5 program, yakni Rembang Cerdas, Rembang Sehat, Rembang Peduli, Rembang Makmur dan Rembang Taqwa.


Khusus kali ini pihaknya membagikan 3.100 paket Sembako dan uang tunai, dengan total Rp 1,3 Miliar. Nantinya penerima di setiap desa, sebanyak 10 orang.


“Hari ini kita salurkan secara simbolis, sebuah truk membawa bantuan, menuju ke kecamatan dan diteruskan ke penerima di tingkat desa se Kabupaten Rembang,” kata Ali.


Bupati Rembang, Abdul Hafidz yang hadir dalam kegiatan tersebut mengetuk kepedulian, terutama kalangan pegawai negeri (ASN) untuk rutin membayar zakat.


Ia memperkirakan jumlah pegawai negeri sebanyak 7 ribu orang. Kalau setiap bulan membayar zakat Rp 100 Ribu, sudah terkumpul dana Rp 700 Juta dan dalam setahun menembus Rp 8,4 Miliar.


“Satus ewu iki tak etung sithik-sithikan lho, ora akeh-akehan. Kalau bicara 2,5 % malah akan lebih banyak. Saya ya kaget kok prediksinya tadi hanya Rp 4,1 M. Ayo para guru ini, yang sudah dapat sertifikasi, jangan lupa bayar zakat melalui Baznas,” kata Hafidz.


Hafidz menimpali mungkin muncul anggapan, gaji pegawai negeri sudah habis untuk membayar hutang. Tapi di sisi lain, zakat juga merupakan kewajiban bagi umat islam.


“Sudah perintah agama yang kuat bantu yang nggak kuat. Sholat, zakat berdampingan terus. Sholatnya iyo, tapi zakate tidak, terus piye. Ini beriringan, karena harus dijalankan sama-sama,” ungkapnya.


Hafidz mengaku sebenarnya malu, Kabupaten Rembang yang konon sebagai Kota Santri dan banyak tokoh kiai, pengumpulan zakat masih rendah dibandingkan dengan daerah lain.

“Kita malu Rembang kota santri, Rembang gudange kiai, tapi bicara zakat Rembang paling sepi. Di sana-sana ada yang 8 M, 10 M, bahkan ada 20 M, kita masih minim. Padahal saya sudah mengeluarkan instruksi, surat edaran. Saya memang belum mrikso satu per satu, ndi sing isih trobel iki. Saya dorong semuanya, salurkan ke Baznas, karena jelas penggunaannya,” imbuh Bupati.


Hafidz menyampaikan terima kasih atas upaya Baznas menggulirkan banyak program, termasuk bantuan 3.100 paket Sembako dan uang tunai, untuk meringankan beban warga tidak mampu.


“Muda-mudahan berkah dan kedepan bisa lebih banyak lagi yang bisa dibantu,” pungkasnya. ( Totok Adji)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top