DROPING AIR BERSIH : Relawan dilibatkan dalam pendistribusian bantuan air bersih ke puluhan desa yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Temanggung. Warga di wilayah terdampak kekeringan berharap droping air bersih tak dihentikan. Foto : Hery Setyadi
Temanggung, SGN.Com - Fenomena badai El-Nino yang memicu musim kemarau ekstrim mengakibatkan beberapa wilayah sulit air. Persawahan mengering, tanah pecah-pecah, sumur milik warga kering kerontang, sungai pun tak ada air mengalir. Puluhan desa minta ke Pemkab dan sejumlah pihak untuk dibantu droping air bersih.
Di wilayah Kecamatan Kandangan, Pringsurat dan Kaloran adalah wilayah yang paling terdampak kekeringan ekstrim. Desa-desa yang megap-megap membutuhkan air bersih adalah desa yang tidak memiliki sumber mata air. Dan jauh dari sungai. Warga terpaksa mengurangi aktifitas mandi, demi tetap bisa memiliki persediaan air untuk memasak dan minum.
Kondisi kekeringan seperti ini sudah menjadi peristiwa rutin setiap musim kemarau. Di tahun 2023 ini oleh warga dinilai paling parah dampaknya. Komoditi tanaman milik warga, kopi, cabe dan lainnya mengalami rontok daun karena mati mengering."Kita mendapatkan banyak sekali permintaan dari puluhan desa di Kecamatan Bulu, Kandangan, Kaloran, Gemawang dan sebagainya. Warga sudah sedemikian sulit mendapatkan air bersih satu gayung pun. Oleh karena itu kami menghimpun llliliiibantuan air bersih dan kami droping ke titik-titik lokasi terparah mengalami kekeringan," kata Koordinator PAS (Persaudaraan Agus Sejagad) Agus Setiyono, Rabu (11/10).
Bantuan air bersih berasal dari sejumlah pihak, seperti dari CSR perusahaan, perbankan dan lainnya. Air bersih diangkut dengan truk tangki kapasitas 5000 liter. Droping melibatkan armada truk tangki dari BPBD Kabupaten Temanggung.
Dari data BPBD Kabupaten Temanggung, menyebutkan dari 20 kecamatan yang ada, hampir 80 persen terdampak kekeringan. Meliputi Kecamatan Bejen (1 Desa, 2 Dusun), Candiroto (1 Puskesmas, 1 Desa), Gemawang (2 Dusun, 2 Desa, 1 Ponpes), Bulu (1 Desa, 7 Dusun, 4 Desa), Tlogomulyo (4 Desa, 1 Dusun, 1 Sekolah), Kranggan (4 Desa, 19 Dusun, 1 Sekolah).
Ditambah lagi Kecamatan Kandangan (2 Desa, 5 Dusun, 1 Sekolah), Kaloran (3 Desa, 3 Dusun, 1 Sekolah), Tembarak (2 Desa, 1 Dusun, 1 Sekolah), Selopampang 3 Desa, 2 Dusun, 3 Sekolah) dan Pringsurat (5 Desa, 7 Dusun, 2 Sekolah).
Jumlah truk tangki yang dipersiapkan oleh Pemkab Temanggung untuk mengatasi dampak kekeringan adalah sejumlah 151 truk tangki. Penerima manfaat sejumlah 17.881 jiwa dan 5.052 kepala keluarga. Jika sampai akhir bulan Oktober warga masih membutuhkan bantuan air bersih, Pemkab akan menambah jumlah bantuan. (Hery S)