Jepara, SGN.com- Dengan garis pantai sepanjang 82,73km, dan 34 desa pesisir yang tersebar di 9 kecamatan, nelayan memegang peran penting dalam mengelola sekaligus menjaga luarbiasanya potensi perikanan yang ada di Jepara.
Nelayan pesisir Kabupaten Jepara, menggelar musyawarah kenelayanan bersama Pj. BupatiJepara Edy Supriyanta, di Maribu Resto, Senin (23/10/2023).
Hadir dalam kesempatan itu Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Farikhah Elida, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Jepara Roni Indra, dan Kepala Satuan Polisi Air AKP Lukman Fuadi.
Farikhah Elida dalam sambutannya mengatakan, pihaknya akan menjaring aspirasi dari nelayan Jepara. Sebanyak 43 nelayan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) KabupatenJepara, Kesatuan Nelayan TradisionalIndonesia (KNTI), Kontak Tani Nelayan Andalan( KTNA), Forum Nelayan
(Fornel), para Ketua Kelompok
Nelayan Kecamatan Jepara, Kedung dan Mlonggo turut hadir pada kesempatan tersebut.
Pj. Bupati Jepara Edy Supriyanta menyampaikan, naikknya harga beras tentu sangat membebani para nelayan. Untuk itu, dirinya memprioritaskan gerakan pangan murah yang dikhususkan kepada nelayan.
"Selama ini gerakan pangan murah untuk masyarakat umum. Saya akan adakan gerakan pangan murah khusus untuk nelayan,"ucap Edy Supriyanta.
Masalah subsidi BBM turut menjadi topik pembahasan dalam acara itu. Mengingat nelayan tradisional sangat menggantungkan pada solar. Selain itu, permasalahan lain mulai dari alat tangkap, harga jual ikan, kesejahteraan nelayan, juga mengemuka.
Edy Supriyanta berharap, agar ikan hasil tangkapan nelayan di Jepara bisa dijual murah. Menurutnya, hal ini penting dilakukan agar masyarakat gemar makan ikan, dan juga untuk menurunkan angka stunting.
"Ikan di Jepara harus dijual murah. Karena daerah kita penghasil ikan yang masih segar. Ini akan meningkatkan daya konsumsi masyarakat gemar makan ikan, dan mencegah stunting,"terangnya.
Ketua Fornel Desa Mororejo Kecamatan Mlonggo, Busono menjelaskan, banyak persoalan yang dihadapi nelayan. Seperti musim penghujan yang menyebabkan nelayan tidak bisa melaut, karena gelombang tinggi.
"Kami para nelayan ingin solusi terkait yang kami hadapi saat musim hujan. Mudah-mudahan Pemkab Jepara memperhatikan kesejahteraan para nelayan,"tuturnya. (Hani)