GAYENG ALUMNI UNDIP : Para alumni Fakultas Teknik Non Gelar Universitas Diponegoro menghelat reuni Ngumpul Bareng Gayeng di Semarang baru-baru ini. Alumni menjalin komunikasi dalam wadah bersama untuk kegiatan sosial dan pendidikan masyarakat. Foto : Hery Setyadi
Semarang, SGN.Com - Persahabatan yang abadi bisa diperoleh dari teman sekolah atau kuliah. Awetnya persahabatan karena terus dijalin silaturahmi. Seratus alumni Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (Undip) membuktikan kata-kata diatas. Di Hotel Noormanz, Jatingaleh, di akhir pekan baru-baru ini, mereka Ngumpul Bareng Gayeng.
Para alumni ini berasal dari berbagai angkatan tahun. Mulai dari kelulusan tahun era 70-an hingga 2000-an turut hadir. Semata-mata ingin berbagi bahagia bertemu sahabat semasa kuliah. "Agenda Ngumpul Bareng Gayeng ini dadakan namun yang hadir ada seratusan orang alumni. Temanya gayeng-gayengan. Yang diundang juga ex dosen-dosen kami dulu," kata Luckie Ketua Panitia.
Acara ini sudah lama digagas. Pasca pandemi covid-19, alumni otomatis putus pertemuan. Kegiatan sosial yang menyertai komunitas alumni jadi ikut terhenti."Kita bulatkan tekad untuk ngumpul lagi secara rutin," ujarnya.
Bagi para alumni, usia tidak usah dirisaukan, usia adalah takdir. Kesempatan bertemu alumni bisa menjadi ajang untuk berbuat amal, menyalurkan sebagian rejeki untuk anak yatim piatu, bantu sekolah dan sebagainya.Menurut Luckie, alumni Fakultas Teknik Undip sudah tersebar di berbagai daerah se-Nusantara.
Mantan dosen serta dekan pun hadir, untuk menyaksikan dan mendengar kisah sukses mahasiswanya. Mereka berasal dari Fakultas Non Gelar Teknik (FNGT) jurusan teknik elektro, kimia, perkapalan, dan sipil.
Di Undip, FNGT merupakan jalur profesi dan akademis. Dimana jenjang diplomanya sejajar dengan sarjana muda. Di perguruan andalan Jawa Tengah ini, perubahan nama fakultasnya terjadi sejak era tahun 90-an hingga era tahun 2000-an. Sebenarnya sudah banyak alumninya bisa mencapai jenjang pendidikan hingga S3.
Suseno, salah satu alumni Fakultas Teknik angkatan tahun 1977 dan lulus di tahun 1981, memberikan testimoni ketika menempuh pendidikan di FNGT dan mengarungi kariernya. " Saya pernah bekerja di Pertamina Cilacap, di Dumai selama 30 tahun, kemudian di Balongan sebagai Manajer Maintenance dan Umum/Humas. Saya sekarang sudah pensiun. Sekarang saya senang bersama para alumni yang setiap pekan ada kegiatan bermanfaat dan santai," tutur dia.
Alumni yang lain, Agus, dari FakultasTeknik jurusan elektro 1988 cerita bahwa dirinya sering ngepek catatan dari temannya yang cewek. Di saat kuliah, baginya yang penting bisa lulus. Saya gagal nglamar di Telkom. Kemudian ada loker PLN di koran dan diterima, lalu ditugaskan di Loksumawe Aceh, dipindah ke Lampung lalu pindah Jawa di PLN Pusat. Itu adalah suatu kebanggaan bagi alumni FNGT.
Bahkan para alumni ini pun sudah mampun menghimpun anggotanya ke dalam suatu yayasan pendidikan bagi anak tidak mampu dan pondok pesantren. Dan para alumni yang mempunyai perusahaan, menawarkan kepada pihak kampus Undip untuk bisa link and match dengan perusahaan. Mahasiswa dapat mengikuti praktek kerja teknik di perusahaan-perusahaan yang dinaungi para alumni. Inilah manfaat riil untuk banyak pihak dari terjalinnnya reuni semacam ini. (Hery S)