JEPARA, SGN.com – Pakasa Jepara mengadakan kegiatan Kirab Pisowanan dan Grebeg Maulud 2023 serta pagelaran wayang dengan judul cerita Ratu Kalinyamat.
Hal itu disampaikan oleh Kanjeng Raden Aryo (KRA) Bambang Setiawan Adiningrat Ketua Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (Pakasa) Cabang Jepara “Saraya Setya Rumaksa Budaya” sekaligus pemilik Padepokan Seni Loka Budaya yang ada di Pendapa Joglo Hadipuran, Desa Sukodono, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, menginformasikan Pakasa Jepara pada Sabtu, 16/9/2023 pukul 19.30 WIB – selesai bertempat di Pendopo Kabupaten Jepara, menggelar Kirab Pisowanan dan Grebeg Maulud 2023 serta pagelaran wayang dengan judul cerita Ratu Kalinyamat.
Rombongan Pakasa Jepara memulai kirab dari SMK Bhakti Praja Jepara, menuju Pendopo Kabupaten Jepara, dan diterima langsung oleh Hartaya, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Jepara.
Hartaya dalam sambutannya, mengucapkan selamat datang kepada semua pengurus dan rombongan Pakasa Jepara khususnya kepada KRA Bambang Setiawan Adiningrat Ketua Pakasa Jepara dan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT dengan harapan acara berlangsung lancar.
“Terima kasih kepada pengurus dan pelaku seni budaya Pakasa Jepara, untuk mengutamakan peran serta pelaku seni dan budaya, serta mengembangkan seni budaya tradisi sesuai keahliannya, sebagai putra asli Jepara,” ucap Hartaya yang mewakili Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta.
Kegiatan ini dihadiri dan diikuti oleh KMT Susanti Purwaningrum, Dr. Purwadi peneliti dari Lokananta Pusat (Jogyakarta), Kyai Salim, Pejabat Kejagung RI, Petinggi Desa Semat Ali Suwarno, Petinggi Pecangaan Kulon Abdurrahman, Petinggi Mindahan Kidul Ahmad Jauharul Haq, pengurus Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) Jepara, Ketua Pepadi (Persatuan Pedalangan Indonesia) Kabupaten Jepara, Ki Hendro Surya Kartiko, pengurus Pakasa Pati, Demak, Grobogan, Rembang, Solo, Jogyakarta dan Kota/Kabupaten lainnya serta diikuti Manggala Yudha.
Dalam sambutannya, Dr. Purwadi mengharapkan agar pengurus Pakasa baik di Kabupaten lainnya, bisa bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan untuk membantu pengembangan dan pelestarian adat budaya Jawa.
Rt. Setyopuro dalam kesempatan ini membacakan Petisi Budaya Jepara 2023 terkait pentingnya adanya lembaga adat desa dan lembaga adat Kabupaten Jepara, hak paten adat tradisi lokal budaya Jepara, penanggalan jawa, tatanan adat, dan Perbup Jepara tentang pelestarian dan pengembangan kesenian dan kebudayaan di Kabupaten Jepara.
Grebeg Maulud tahun 2023 diawali Kirab Pisowanan Agung, umbul do’a bersama, pembacaan petisi Pakasa, pagelaran Wayang Climen, Wayang Duporo dengan lakon atau cerita Babat Ratu Kalinyamat oleh Dalang Nyi Lestari dari Pengging, Boyolali, Alumni ISI Surakarta yang saat ini sedang menempuh pendidikan jenjang S2 di Institut Seni Indonesia Surakarta.
Pagelaran wayang juga diramaikan oleh pengrawit ISI Surakarta dan SMKI Jogja, serta ada juga penampilan kirab pisowanan oleh Bregada Prajurit Nguntoro Praja dan Korps Musik Korsik Drum Band Sura Praja.
Sebelum memulai pementasan wayang, Dalang Nyi Lestari mengatakan bahwa Ia mengidolakan Ratu Kalinyamat yang menurutnya sangat hebat dan pemberani.
“Ratu Kalinyamat berjuang membantu melindungi warga Jepara dan membebaskan Malaka dari Portugis,” katanya.
“Menurut beberapa sejarawan, filsafat dan pemikiran “Topo Wudo Sinjang Rambut” oleh Ratu Kalinyamat, merupakan kiasan yang bermakna melepaskan segala kehidupan duniawi,” ujar Nyi Lestari.
(sus)