Jepara, SGN.com- Upaya mengantisipasi dampak musim kemarau yang diprediksi akan lebih panjang hingga hari ini.DPD HIMKI Jepara Raya Bersama Jepara Bisa Foundation (JBF) bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, sejak 26 September 2023 melakukan bantuan berupa dropping air bersih kepada warga terdampak.
Untuk wilayah desa terdampak kekeringan dan kemarau lainnya, HIMKI Jepara Raya berkoordinasi dengan BPBD Jepara untuk menentukan lokasi dropping air.
Hal ini disampaikan oleh Yuli Kusdiyanto melalui pesan WhatsApp, Kamis (28/9/2023) mewakili Antonius Suhandoyo Ketua DPD Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Jepara Raya dan pengurus serta anggota.
"Bantuan giat sosial dropping air sebanyak 20 tangki air ini, melalui donasi para pemilik perusahaan mebel yang tergabung di DPD HIMKI Jepara Raya," ujar Yuli.
Yuli Kusdiyanto menambahkan," Direncanakan nantinya penyaluran air bersih ke warga akan diperbanyak, seiring dengan masih panjangnya musim kemarau hingga mencapai 80 tangki air, pasca kegiatan awal sebanyak dropping 20 tangki air, dengan catatan donasi sudah terkumpul dan sesuai informasi dari BPBD Jepara," tambahnya.
Yuli Kusdiyanto mengatakan, mengantisipasi dampak cuaca El Nino, HIMKI Jepara Raya memperbanyak stok air bersih untuk membantu menyalurkan kepada warga terdampak kekeringan saat musim kemarau.
"Dropping air bersih kita laksanakan di wilayah yang rawan terjadi kekeringan dan terdampak musim kemarau seperti di Desa Kaliombo, Tedunan , Mayong Lor, Karangaji, dan di Desa Kedungmalang," terangnya.
Hingga saat ini, anggota DPD HIMKI Jepara Raya sangat antusias untuk membantu warga desa yang membutuhkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Biasanya untuk keperluan rumah tangga, mulai memasak, dan lainnya," ucap Yuli.
DPD HIMKI Jepara Raya mengimbau masyarakat di saat musim kemarau yang cukup panjang, bisa bijak menggunakan air bersih terutama kebutuhan rumah tangga, tidak boros air atau secukupnya sesuai kebutuhan dan menutup kran air yang tidak terpakai.
"Lalu, mohon berhati-hati karena musim kemarau biasanya rawan kebakaran, akibat kebiasaan membakar sampah dan membuang putung rokok sembarangan," pungkasnya.
(Hani)