Menurut salah seorang warga Kelurahan Tanjung Batu, Muhaimin, abu hitam akibat pembakaran lahan tebu itu banyak beterbangan masuk ke rumah-rumah warga di Kecamatan Tanjung Batu.
“Hari ini yang terkena imbas abu berterbangan sudah se-Kecamatan Tanjung Batu,” ujarnya kepada media ini.
Ditambahkan Muhaimin, abu sisa pembakaran tebu oleh PTPN VII Cinta Manis ini banyak masuk ke rumah-rumah warga meskipun sudah ditutup, namun sisa-sisa pembakaran tetap saja masuk dan tentunya mengganggu.
“Sudah berapa kali disapu, abu hitamnya tetap saja masuk ke dalam rumah. Ini yang membuat jengkel,” lanjutnya.
Muhaimin mengatakan, saat ini memang di PTPN VII Cinta Manis sedang masa panen tebu, untuk itu pihak PTPN VII Cinta Manis diduga secara sengaja membakar lahan tebu milik perusahaan mereka untuk mempercepat dan mempermudah saat memanen. Dan itu sudah berlangsung lama.
“Akibatnya, abu pembakaran Tebu tersebut beterbangan kemana-mana sampai masuk ke setiap ruangan rumah warga melalui jendela dan pintu rumah atau celah ventilasi ,” katanya lagi.
Terkait peristiwa yang selalu terjadi setiap tahunnya, Muhaimin mempertanyakan apakah pembakaran lahan boleh dilakukan saat ini?
“Padahal kan sudah ada maklumat tidak memperbolehkan membuka lahan atau lainnya dengan cara dibakar,” katanya lagi.
“Jujur saja manisnya gula dari PTPN VIII Cinta Manis ini kami tidak pernah tercicip, tapi kalau sisa pembakarannya kami selalu merasakan dampaknya,” sambungnya lagi.
Terpisah, Kapolres Ogan Ilir, AKBP Andi Baso Rahman, sebelumnya sudah memperingatkan kepada seluruh warga Ogan Ilir supaya tidak membuka lahan dengan cara membakar.
“Kita selalu ingatkan kepada warga soal mencegah kebakaran hutan dan lahan. Jangan sampai terulang kembali seperti tahun 2017 lalu,” tegasnya.(Dye)
