Kudus, SGN.com- 4 Asosiasi yang terakreditasi di kabupaten Kudus bersatu membentuk perkumpulan kontraktor Kudus bersatu (PKKB) mereka terdiri dari Gapensi, Askonas, Aspeknas, Gapeksindo (4/8/23).
PKKB ini terbentuk karena Keluh kesah para jasa kontruksi di kabupaten Kudus, ibarat ayam mati di lumbung padi APBD kabupaten kudus bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kabupaten Kudus agar berputarnya ekonomi di kabupaten Kudus.
tapi fakta di lapangan lain, proyek-proyek pembangunan di kabupaten Kudus hanya di nikmati beberapa oknum pejabat dengan meminta fee 15 hingga 17 persen dan harus setor di depan dulu ( no setor no titik ) tidak setor dulu tidak mendapatkan pekerjaan.
sungguh sangat masif jual beli proyek di kab Kudus tanpa memikirkan tujuan awal APBD di turunkan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kabupaten Kudus.
mereka hanya memikirkan dapat fee sehingga para kontraktor Kudus hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri karena proyek-proyek di kerjakan oleh kontraktor luar daerah/ luar kota yang mana mereka sudah ada kesepakatan atau kong kalikong dg para oknum pejabat di kab Kudus.
para pejabat hanya memikirkan perutnya sendiri dan memperkaya diri sendiri tanpa memikirkan dampak yg di timbulkan ketika proyek-proyek tersebut di kerjakan orang-orang dari luar daerah.
mereka hanya bisa gembar gembor pengusaha harus bisa bina lingkungan tetapi mereka justru binasakan lingkungan dengan tidak memperdulikan kontraktor daerah.
di mana ketika di menangkan kontraktor daerah maka pajak PPN dan PPh akan masuk ke daerah dan ekonomi akan bergerak karena yg bekerja orang-orang daerah dan belanja-belanja juga dari daerah lain lagi.
kalau yg menang kontraktor dari luar kota pajak akan masuk ke luar daerah,pekerja juga dari luar daerah,belanja material pun dari luar daerah sungguh sangat ironis ini terjadi di kabupaten Kudus.
Parah AHSP yg rendah dan beban yg harus di tanggung para kontraktor yg tinggi hingga sampai 15 dan 17 persen.
mana mungkin pembangunan di Kudus bisa berkualitas yg maksimal sesuai harapan masyarakat, kontraktor hanya sebagai sapi perah saja bagi para oknum para pejabat baik eksekutif maupun legislatif.
mereka hanya memikirkan diri sendiri untuk menumpuk harta dan kekayaan tanpa memikirkan hasil pembangunan yang baik yg bisa di persembahkan untuk masyarakat Kudus.
saya berharap seluruh elemen masyarakat jangan tinggal diam terutama lembaga swadaya masyarakat dan para kontraktor di kabupaten Kudus untuk bersatu membangun kota Kudus yg kita cintai ini dengan mempersembahkan pembangunan2 yg berkualitas yang bisa di nikmati dan membawa manfaat untuk masyarakat di kemudian hari di kabupaten Kudus.
perkumpulan kontraktor Kudus bersatu (PKKB) ini terbentuk dengan KSB ketua Moh sugiyanto, Sekretaris Marsodo, dan Bendahara haji sariyun.
Begitu marak dan masifnya kong kalikong serta persekongkolan jahat yg di lakukan para pejabat untuk memenangkan proyek-proyek di kabupaten Kudus sungguh sangat memprihatinkan dan APH di kabupaten Kudus apakah tak punya cara dan tak punya nyali untuk membuktikan dan menangkap serta menjebloskan mereka ke penjara.
masyarakat butuh keberanian dan sosok APH untuk memberantas korupsi di kabupaten Kudus yg menyebar di mana mana karena korupsi ibarat KENTUT ada suara ada bau tapi tak ada rupanya.(sa/arwani)