Salatiga, SGN.com – Peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 Tahun 2023, Korem 073/Makutarama menggelar upacara bendera, bertempat di lapangan Makorem. Kamis. (17/08/2023).
Bertindak sebagai Inspektur upacara Komandan Korem (Danrem) 073/Makutarama Kolonel Inf Purnomosidi S.I.P., M.A.P., dan komandan upacara Mayor Cpl Ari Eko Prasetyo, S.T,.
Saat upacara Irup membacakan teks proklamasi. Dengan upacara bendera ini kita mengenang kembali jasa para pahlawan pendahulu kita yang telah berjuang merebut kemerdekaan Indonesia.
Dalam amanat Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., yang disampaikan Irup mengatakan, peringatan hari ulang tahun kemerdekaan pada hakekatnya merupakan bentuk penghormatan sekaligus penghargaan kita kepada para pejuang, pendiri Republik ini, para pahlawan sejati, yang telah memberikan segala-galanya melampaui dari apa yang seharusnya diberikan.
“Sebagai generasi penerus, wujud penghormatan dan penghargaan yang paling mulia yang harus kita berikan adalah mewarisi tradisi dan nilai-nilai kejuangan serta melanjutkannya untuk mengisi kemerdekaan,”ucap Danrem melalui amanat Panglima TNI.
Setelah 78 tahun Indonesia merdeka, kini menjadi tugas kita semua untuk mengisi kemerdekaan. TNI harus menjadi perekat kemajemukan bangsa, karena TNI merupakan garda terdepan dalam menjaga kerukunan, toleransi dan kebhinekaan, sehingga bangsa Indonesia tetap menjadi bangsa yang utuh, kuat dan tangguh.
“Sebelum kita mampu merekatkan kemajemukan, maka soliditas dan sinergitas di antara kita harus terwujud terlebih dahulu,”terang Danrem.
Pada era globalisasi sekarang perkembangan lingkungan strategis memiliki dampak yang signifikan terhadap suatu negara, termasuk negara kita. Pengalaman membuktikan bahwa dengan soliditas dan sinergitas yang kuat, maka setiap potensi terjadinya gangguan keamanan lebih mudah untuk dideteksi dan diantisipasi .
Kedepan tugas kita semakin komplek dan dinamis, kita juga harus berjuang dalam menata dan menegakkan sistem hukum yang adil. Kita harus ingat, bahwa semua warga negara berkedudukan sama di depan hukum dan berhak mendapatkan keadilan.
Semua pelanggaran hukum yang dilakukan oleh prajurit TNI akan dilanjutkan sesuai prosedur hukum yang berlaku, oleh karena itu setiap prajurit TNI agar bersikap profesional, tangguh, bermoral, berdedikasi, dan mempunyai loyalitas tinggi dengan mental Sapta Marga.
“Berkaitan di tahun 2023 yang merupakan tahun politik menuju Pemilu 2024, TNI tetap harus netral. Netralitas TNI juga merupakan wujud nyata, bahwa TNI tidak ingin kembali ke politik, TNI secara tegas tidak masuk ranah politik praktis,”pungkasnya.
Semakin tingginya penggunaan media sosial, maka harus hati-hati, cermat dan bijak dalam menggunakan Medsos, ingat ”Jarimu adalah Nasibmu”.
Unsur pimpinan Satker di jajaran TNI harus mampu membaca situasi dan perkembangannya, sehingga kita dapat meningkatkan pemikiran prediktif, langkah antisipatif dan upaya konstruktif, deteksi dini, cegah dini sehingga mampu berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Amalkan “Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI”, sebagai komitmen moral prajurit dalam membantu meringankan kesulitan masyarakat di sekelilingnya. Para PNS, amalkan dengan sungguh-sungguh “Panca Prasetya Korpri”. Jadilah prajurit atau PNS yang patriotik, kehadiran kalian adalah bagian penting bagi eksistensi NKRI.
“Mari kita jadikan peringatan kemerdekaan Indonesia ini menjadi tonggak baru untuk membangun komitmen yang lebih segar dengan memupuk karakter dan nilai-nilai luhur bangsa,”tutup Danrem.
Hadir pada upacara tersebut, Kasrem 073/Makutarama, para Kasadisjan, para Kasi, Pasi Korem, prajurit dan PNS Korem 073/Makutarama.
(Penrem 073/Makutarama/agus)