teks foto : Medali emas- SEA Games untuk pesilat Safira Dwi Meilani. Foto istimewa. Bersama keluarga atlet pencak silat Safira :Foto Sup (9/8/2022)
Kudus,SGN.com- Safira Dwi Meilani, pesilat kelahiran Kudus 18 Mei 2000, akhirnya meraih medali emas dari cabang olahraga Pencak Silat, nomor tanding putri kelas B Pencak Silat SEA Games 2023 di Chroy Changvar International Convention and Exhibition Center, Phnom Penh, Kamboja, Rabu (10/05/2023).Setelah protes keras dari tim pelatih Pencak Silat Indonesia, ditemukan adanya human error.
Sebelumnya, Safira didiskualifikasi karena dianggap mengalami dislokasi bahu karena kuncian lawannya. Tim pelatih sudah memprotes bahwa itu bukan kuncian, tetapi memang riwayat cedera.
Safira memutuskan untuk tetap bertanding sampai penghabisan, dan memimpin 61-43 atas lawannya dari Vietnam, Hoang Hong An Nguyen. Namun, 18 detik terakhir, wasit juri memutuskan laga dihentikan.
Pada saat pengumuman, ditentukan bahwa Hoang Hong An Nguyen berhak atas kemenangan karena Safira dianggap mengalami dislokasi bahu.
Dengan demikian tim Pencak Silat Indonesia telah mengumpulkan sembilan emas, enam perak, dan satu perunggu. Merah Putih juga menjadi juara umum cabor Pencak Silat SEA Games 2023.
Safira adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan suami isteri Sugiyanto dan Cholifah yang tinggal di Desa Loram Kulon RT 03/RW o4 Kecamatan Jati Kudus.
Ia meraih medali emas dalam Kejuaraan Pencak Silat Dunia- atau 19th World Pencak Silat Championship di Melaka International Malaysia 25-31 Juli 2022. Setelah membekuk atlet Vienam.
Dan sekaligus menjadi salah satu diantara 37 atlet pencak silat nasional yang mengikuti kejuaraan dunia serta berhasil merebut medali terbanyak, Yaitu 11 emas, 9 perak, 8 perunggu.Setelah ini saya akan mengikuti Paris Open dan Sea Games 2023.
Dan yang paling dekat saya akan ke Jakarta pada Jumat 12 Agustus 2022 sesuai jadwal yang ditetapkan Pengurus Besar (PB) Ikatan Pencaksilat Seluruh Indonesia(IPSI), tuturnya Selasa (9/8/2022).
Dengan raihan medali emas di SEA Games 2023 tersebut, maka Safira telah mengoleksi 8 (delapan) medali emas dan satu medali perak. Medali emas pertama diraih pada ajang O2SN tingkat nasional di Jakarta 2014.
Kemudian emas POPDA Jawa Tengah 2015, emas Kejurnas PPLP Manado 2016, emas Kejurnas PPLP NTB 2017, perak Kejurnas Perti Surakarta 2018, emas POMNAS Jakarta 2019, emas 8th Southeast Asian Championship 2022 dan emas 19th World Pencak Silat Championship 2022.
Saya sebenarnya awalnya tidak pernah bercita cita jadi atlet pencaksilat. Apalagi ketika sempat cedera. Tapi karena dorongan orang tua, tim pelatih dan juga terpacu dari diri sendiri akhirnya saya menekuninya, tambah Safira.
Kedua orang tuanya juga sempat melarang Safira untuk menjadi atlet pencaksilat. Selain menyangkut sosok perempuan juga khawatir cedera. Apalagi kelas yang ditekuni adalah kontak langsung/pertarungan.
Sedang riwayat sekolah Safira, diawali dari Madrasah Muhamadiyah Al Tanbih, SMP 1 Jati, SMA 7 Semarang dan Universitas Negeri Semarang.(Sup)