Semarang, SGN.com- Pemerintah Kota (Pemkot)Semarang kini tengah membangun Patung Penari di Taman Kaliwiru, yang bisa berputar secara otomatis. Sebab dipasang mesin yang dilengkapi "sensor timer" sehingga nantinya akan berputar secara otomatis sesuai dengan pengaturan waktunya.”
sebenarnya patung tersebut sudah siap untuk diresmikan, dan saat ini masih dalam proses "finishing" sedikit untuk menyesuaikan masukan-masukan dari masyarakat,” tutur Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang Murni Ediati, di Semarang, Selasa (23/5/2023).
Pembangunan tersebut menurut Murni Ediati bertujuan untuk mengabadikan budaya yang dimiliki masyarakat Kota Atlas, yakni Gambang dan Penari Semarang.
Sekaligus sebagai ikon untuk mengabadikan kebudayaan yang dimiliki masyarakat Kota Semarang sehingga bisa diwariskan kepada generasi penerus."Kota Semarang punya sebuah budaya yang itu harus digemakan, yakni Gambang Semarang sama Penari Semarang.
Untuk mengabadikan budaya agar generasi setelah kita paham ada budaya, seperti itu," katanya., seperti yang dikutip dari Antara.
Terkait bentuk patung tersebut, kata dia, sudah dipatenkan oleh senimannya, yakni Bintang Anggoro Putro sehingga tidak bisa diubah, tetapi untuk wajah dan pewarnaan memang masih bisa disesuaikan.
"Di miniatur (patung, red.) memang tidak menampilkan wajah. Saya tanya Pak Bintang, penciptanya. Wajahnya sembarang siapa aja. Ya, kami tetap ajak ngomong karena itu pembuatnya. Jadi, lebih ke pewarnaan sama tekstur aja," katanya.
Sebelumnya Kepala Bidang Pertamanan dan Makam Dinas Perumahan dan Permukiman (Kabid Pertamak Disperkim) Kota Semarang, Sri Rahayuningsih membenarkan, Patung Penari memang bisa berputar arah. "Benar, Patung Penari Semarang bisa berputar," kata dia kepada SGN.com, Senin (10/4/2023) petang.
Kendati demikian, Sri melanjutkan, Patung Penari tidak berputar setiap saat. Artinya, patung di persimpangan Kaliwiru ini akan berhenti di saat-saat tertentu. Menurut dia, durasi patung berputar adalah sekitar 3 menit, seiring dengan lagu "Gambang Semarang".
Kemudian, patung dengan dominasi warna merah dan kuning ini akan berhenti atau diam selama kurun waktu satu jam. "Nanti berputar lagi 3 menit berlawanan arah dari sebelumnya, dan berhenti satu jam lagi," ungkap Sri.
Kepala Disperkim Kota Semarang, Ali menjelaskan, Patung Penari sebenarnya sudah jadi tetapi perlu beberapa perbaikan. Antara lain agar terlihat tersenyum, anggun, dan tidak menakutkan.
"Saya minta patung itu bisa tersenyum," kata dia. Pembuatan patung tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp 1 miliar menggunakan dana swakelola. (Sup).