Kudus, SGN.com- Pemerintah kabupaten (Pemkab) Kudus menghentikan proses pembangunan talud di Desa Dukuhwaringin Kecamatan Dawe. Setelah Minggu siang ( 28/5/2023) ambrol dan menewaskan tiga warga desa setempat. Yaitu R (50), S (36) dan W (45).
Camat Dawe, Famni Dwi Arfana yang dihubungi via telepon , Senin siang ( 29/5/2023) membenarkan hal tersebut. Mengingat tanah seputar lokasi dianggap masih membahayakan. Bahkan ketika SGN.com berniat untuk merapat ke lokasi, sementara diminta untuk dibatalkan. Dan menurut dia, sampai saat ini peristiwa itu dinyatakan murni musibah.
Pihak keluarga korban sudah menerima kenyataan tersebut. Ketiga korban sudah dimakamkan dan dua diantaranya bakal menerima santunan dari BPJS Ketenagakerjaan, karena sudah mengikuti program ini. Sedang satu korban dipastikan juga dapat santunan dari pihak pemerintahan desa setempat tegasnya.
Sedang menurut Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, musibah itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB dan saat itu ada delapan pekerja. Lokasinya di Dukuh Krajan RT 01/RW 01 berada di jalan yang menghubungkan Dukuhwaringi Katamsi. Tiga pekerja tertimbun longsoran tanah dan meninggal di lokasi kejadian.
Talud tersebut sudah dibangun sejak beberapa hari lalu. Dan berdasarkan papan nama proyek, talud yang akan dibangun sepanjang 19 meter.Dengan ketebalan 0,3 1 meter dan ketinggian 0,5 5 meter. Dibangun dengan dana desa sebesar Rp 244 juta. Talud berfungsi untuk mencegah terjadinya erosi akibat kecepatan arus air yang deras sehingga tidak membahayakan lingkungan.(Sup)