Dewan Penasehat Nasdem Pilih Keluar Demi Dukung Ganjar

KOMUNITAS PECINTA SENI DUKUNG GANJAR : Mantan Wabup Temanggung, Irawan Prasetyadi (tengah) bersama Komunitas Pecinta Seni di Temanggung nyengkuyung mendeklarasikan dukungan kepada Capres Ganjar Pranowo. Komunitas ini melebarkan sayap untuk mensosialisasikan capres jelang Pilpres 2024 mendatang. Foto : Hery Setyadi


Temanggung, SGN.com - Dewan Penasehat DPD Partai Nasdem, Irawan Prasetyadi mengeluarkan statemen mengejutkan. Mantan Wakil Bupati Temanggung ini, menyatakan lebih baik mundur dari Nasdem dikarenakan dirinya sudah tidak sejalan dengan partainya. Irawan mengikuti kata hatinya, dengan lugas mendukung capres Ganjar Pranowo.

Mantan Wabup Irawan menegaskan hal ini di hadapan Komunitas Pecinta Seni Kabupaten Temanggung, Selasa (23/5) malam saat digelar Program Menebar Kebaikan dengan Komunitas Mak Ganjar Wilayah Jawa Tengah di Temanggung. Irawan menyebutkan pernyataan dukungan bagi Ganjar sudah bulat dan mutlak.

Irawan beralasan partainya sudah mendukung capres lain yang menurutnya tidak sreg dengan semangat menjaga keutuhan NKRI. "Saya tahu persis siapa Pak Ganjar sejak kita satu kampus di UGM. Dia pribadi yang teguh dan setia kawan. Saya harus menghargai hal itu. Tidak urusan saya harus keluar dari Nasdem," tegasnya.

Menurut Irawan, sikapnya ini sempat dipersoalkan oleh Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Temanggung, Muh Sayid, yang menegur Irawan dengan kalimat mbalelo. "Tidak apa, saya sudah putuskan tentang sikap saya," cetusnya.

Penuturan Irawan, Ganjar adalah teman karibnya semasa mahasiswa. "Kenal akrab saat di Senat UGM. Kita sering demo bersama dan pernah dihajar oleh ormas Jaman Orde Baru," tuturnya.

Ganjar Pranowo adalah mahasiswa Fakultas Hukum UGM angkatan 87' dan Irawan angkatan 86'. Pasca lulus kuliah, mereka pernah bertemu di Jakarta untuk cari kerja kesana kemari. 

Irawan bekerja di sebuah perusahaan IT. Kemudian Ganjar mulai berbelok merambah ke dunia politik, saat itu jadi ajudannya almarhum Tjahjo Kumolo.

Kesannya, Ganjar itu pribadi yang setia kawan. Iriawan saat dulu maju sebagai calon Wabup Temanggung juga karena didukung Ganjar.

Mereka saking akrabnya, saling menyapa dengan paraban atau nama akrab. "Saya tahu persis, Ganjar tidak mau menerima apapun yang tidak menjadi haknya. Saya dari dulu hingga sekarang mengamati Ganjar, hidupnya juga begitu-begitu saja, tetap bersahaja.

Saya harus ikut bersikap setia seperti Ganjar. Saya sudah memutuskan mundur dari Nasdem, karena parpol ini sudah jelas mendukung capres lain," kata Irawan.

Dia berkeyakinan Ganjar bersih meskipun diserang isu-isu, termasuk isu basi yakni tentang E-KTP. "Kita adalah satu saudara dan tetap bersatu untuk menyengkuyung Ganjar sebagai capres," ujar pria yang kini menggeluti usaha wisata ini.

Di kesempatan yang sama, Komunitas Pecinta Seni Temanggung mendeklarasikan nyengkuyung Capres Ganjar Pranowo Korwil Komunitas Mak Ganjar Jawa Tengah, Pancawati, mengatakan pihaknya berbahagia sekali bisa bertemu dengan teman-teman komunitas pecinta seni, khususnya para penyanyi dan pemain musik di Temanggung.

Panca bercerita tahun lalu di Jakarta bersama komunitas Mak Ganjar dari 15 provinsi niat ingsun mengajukan Ganjar Pranowo yang notabene saat itu belum ada yang mendeklarasikan sebagai calon presiden.

"15 Mei lalu merupakan ulang tahun Mak Ganjar dan kita bersyukur Ganjar Pranowo sudah dicapreskan oleh parpol pengusung. Di Jawa Tengah, komunitas Mak Ganjar sudah menyebar di 35 kota dan kabupaten se-Jawa Tengah," papar Pancawati.

Perangi hoax
Asrori, salah satu Koordinator Mak Ganjar mengungkapkan di Jateng terus terang, Ganjar Pranowo sudah mendapat dukungan yang luar biasa. Namun, namanya pertarungan politik, ada upaya-upaya dari pihak lain yang ingin mendegradasi citra Ganjar. Contohnya, soal penolakan Tim Israel. 

Sempat digoyang dengan isu tersebut dan dibenturkan dengan pecinta sepakbola di tanah air. Ternyata sikap yang diambil Ganjar demi mempertahankan idealisme dan menghindari konflik atau mempertimbangkan kestabilan keamanan. 

Ganjar juga sering dicap gagal dalam memimpin daerah. Asrori menegaskan, berita di medsos yang dipenuhi hoax, patut diperangi. Masyarakat harus cerdas dalam menelaah kabar atau berita. Dipastikan harus ada data yang akurat dalam penyampaian kabar lewat medsos. 

Ganjar, tambahnya, dinilai mirip dengan Jokowi. "Kita baru-baru ini diundang Pak Ganjar di rumah kelahirannya di Tawangmangu. Kami semakin mantab dan kokoh dalam pendirian untuk mendukung Pak Ganjar," tandasnya.

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden bakal dilakukan di tahun 2024. Waktunya sudah semakin dekat. Masyarakat bisa mencari pemimpin yang bisa mempersatukan kebhinekaan bangsa dan negara Indonesia ini. 

Komunitas Mak Ganjar berkomitmen untuk memerangi hoax dan isu-isu yang memecahbelah masyarakat. Pemilu atau Pilpres, adalah pesta demokrasi yang harus dijaga menjadi momentum yang damai, tidak saling hujat, namun saling menghargai dan dipilih pemimpin yang mempunyai prestasi serta rekam jejak yang baik. (Hery S)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top