Kirab Dandangan, Upaya Nguri-uri Napak Tilas Kangjeng Sunan Kudus


Hartopo : Tradisi yang Harus Dijaga dan Dilestarikan

KUDUS, SGN.com- Kirab Dandangan merupakan tradisi warisan leluhur yang ada di Kabupaten Kudus dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan. Kegiatan ini telah dilakukan sebagai ritual turun temurun sekaligus upaya napak tilas Kangjeng Sunan Kudus.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya masyarakat Kudus harus menjaga dan melestarikan tradisi warisan leluhur dengan terus berinovasi, meng-update, dan meng-upgrade tradisi ini sesuai perkembangan zaman. Begitulah ungkapan Bupati Kudus Hartopo ketika membuka Kirab Dandangan tahun 2023 di Taman Menara, Rabu (22/3) sore.

"Tradisi warisan leluhur ini harus kita uri-uri supaya tidak hilang tergerus perubahan zaman. Bila perlu kita kembangkan dengan kreativitas dan inovasi," ungkapnya.

Disampaikannya, asal muasal Kirab Dandangan bermula ketika para santri dan masyarakat zaman dahulu berkumpul di Alun-alun Kulon (Taman Menara) untuk menunggu pengumuman dari Kangjeng Sunan Kudus, Syekh Ja'far Shodiq dalam menetapkan awal Ramadan.

"Para santri zaman dulu berkumpul di sini menunggu pengumuman awal Ramadan dari Kangjeng Sunan sekaligus melakukan kirab ke Menara, masyarakat saat itu juga memanfaatkan momentum untuk berniaga (mremo)," jelasnya.

Ungkapan syukur terucap dari Bupati Kudus Hartopo atas diselenggarakannya kembali tradisi tahunan yang sempat ditiadakan selama tiga tahun karena covid.

"Alhamdulillah, tahun ini bisa terealisasi kembali sebagai obat rindu. Mudah-mudahan tradisi ini dapat berjalan dengan baik, tertib, dan kondusif," harapnya.

Memasuki bulan suci yang penuh berkah, Hartopo berpesan kepada seluruh umat Islam untuk memanfaatkan momentum bulan Ramadan untuk menjalankan ibadah.

"Kita akan memasuki bulan suci Ramadan, manfaatkanlah momentum ini dengan beribadah secara istikamah untuk mengharap rida Allah, semoga diampuni segala dosa dan kekhilafan kita semua di bulan penuh berkah ini," pesannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Mutrikah mengatakan kirab dimulai dari Taman Menara menuju Jl. Masjid Madureksan ke utara lalu belok ke arah barat menuju Makam Sunan Kudus atau Menara Kudus.

"Kirab dimulai dari Taman menara dan berakhir di Menara Kudus," katanya.
Pihaknya menyampaikan, tujuan diselenggarakannya Kirab Dandangan ini antara lain sebagai upaya perlindungan terhadap budaya bangsa yang adiluhur agar tidak tergerus budaya asing, serta sebagai sarana peningkatan kemandirian perekonomian masyarakat.

"Semoga ke depan dapat terlaksana kembali untuk melestarikan tradisi dan kebudayaan Kudus," tutupnya.

Sebagai informasi, Kirab Dandangan juga turut dihadiri unsur Forkopimda Kudus, para Asisten Sekda Kudus, Kepala OPD, Camat Kota, perwakilan Kemenag Kudus, Kades/Lurah terkait, Stakeholder pariwisata dan desa wisata, serta undangan lainnya.

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top