Datangkan Cuan : Sugiono, peternak berbagai jenis kelinci di Kaloran Kabupaten Temanggung mulai bergairah menghidupkan kembali ternak kelincinya. Di Tahun Kelinci 2023 diharapkan menjadi momentum kebangkitan bagi peternak. Foto : Hery Setyadi
Temanggung, SGN.com - Akhir pekan yang baik adalah waktu yang dimanfaatkan untuk rehat dan merefresh pikiran dari penat setelah sepekan beraktifitas. Bagi pecinta hewan piaraan, seperti kelinci, tak salah kalau hunting koleksi puaraan kelinci di Temanggung.
Di jalur wisata Kaloran Temanggung menuju Sumowono dan Bandungan, terdapat peternak spesialis kelinci yang cukup populer. Sugiono (56) warga yang tinggal di Desa Jangleng, Kecamatan Kaloran pantas disrbut sebagai pecinta kelinci tulen. Sugi telah menggeluti memelihara berbagai jenis kelinci sejak dua dekade lampau.
Sugiono yang ditemui SGN.com di "showroom" kelinci miliknya di Jalan Raya Kaloran - Sumowono mengaku memelihara kelinci adalah panggilan jiwa. Kecintaannya pada kelinci sungguh diwujudkan dengan cara menangani hewan-hewan lucu menggemaskan ini dengan baik. "Kuncinya memelihara kelinci adalah kasih sayang. Kalau sudah melewati itu, pasti kelinci yang kita pelihara ikut nyaman, jinak, dan mampu beranak pinak dengan baik," tutur Sugiono sumringah.
Deretan kandang kelinci Sugiono menjadi bukti bahwa memelihara kelinci bisa menjadi lahan cuan bagi keluarganya. Sugiono membeberkan, jika jumlah kelincinya sudah mencapai minimal 50 pasang, maka sirkulasi kelinci yang dipelihara dan dijual ke konsumen sudah berjalan dengan lancar per bulannya.
Awal tahun 2023 atau Tahun Kelinci Air ini, dianggap Sugiono sebagai tahun kebangkitan bagi dirinya sebagai peternak kelinci. "Saat pandemi covid 19 mulai dari tahun 2020 hingga 2022 dampaknya adalah menghentikan memelihara kelinci. Semoga di Tahun Kelinci 2023 ini menjadi petanda bangkitnya usaha beternak kelinci. Saya selalu optimis beternak kelinci mampu mendatangkan cuan yang cukup," papar bapak bagi tiga anak ini.
Jenis kelinci peliharaan Sugiono beragam. Salah satunya adalah kelinci Flemish Giant yakni jenis kelinci domestik terbesar. Flemish Giants (Oryctolagus cuniculus) secara historis merupakan ras utilitas yang digunakan untuk bulu dan dagingnya. Mereka sering dipelihara sebagai hewan peliharaan karena dikenal jinak dan sabar saat ditangani.
Kelinci flemish giant atau sering disebut juga Vlaamesreus merupakan ras kelinci yang memiliki postur tubuh lebih besar dibandingkan kelinci lokal pada umumnya di Indonesia.
"Kelinci flemish giant asli memang sulit dicari, terlebih saat ini ada banyak sekali peternak kelinci di Indonesia yang menyilangkan ras kelinci flemish giant dengan kelinci-kelinci lainnya. Sehingga menyebabkan anakannya tidak sebesar kelinci flemish giant asli. Tapi saya bersyukur, dari indukan kelinci sudah melahirkan banyak anak kelinci," katanya.
Sugiono menjelaskan, kelinci flemish giant asli memiliki ciri-ciri badan yang panjang lebih dari 20 inci atau 50.8 cm untuk kelinci dewasa, tulangnya tebal dan bagian dada berisi penuh, ukuran telinga panjang yang cukup tebal dan berdiri kurang lebih 15 cm untuk kelinci dewasa, memiliki kaki besar yang panjang dan kokoh.
Jenis lain yang dipelihara Sugiono adalah kelinci new zealand populer sebagai kelinci bertubuh bongsor dengan bobot dewasa rata-rata 5 kilogram. Bobot tadi kentara jauh pada atas bobot kelinci lokal yg rata-rata hanya 1,5–3 kilogram. Kelinci ini mempunyai sosok yang imut sehingga banyak yg ingin memeluk atau sekadar mengusapnya.
Meskipun memiliki julukan “New Zealand” atau Selandia Baru bila dibahasa indonesiakan. Namun sebenarnya Kelinci New Zealand berasal dari negara Amerika Serikat. Spesies ini merupakan hasil persilangan antara kelinci jenis “Belgian Hare” dengan “Flemish Giant”.
Setiap akhir pekan, tempat Sugiono menjadi jujugan bagi pecinta kelinci atau peternak lain yang ingin membeli kelinci. Soal pakan, Sugiono tak risau, di sekitar lingkungannya tersedia rerumputan yang segar dan bermanfaat bagi kelinci. Sesekali kelinci miliknya diberi tambahan makanan laun, seperti pelet. "Resepnya sederhana. Kalau memelihara kelinci dengan hati yang gembira dan tulus, pasti kelincinya akan turut sehat dan produktif," pungkasnya. (Hery S)